Warga Gorontalo baru saja diguncang skandal perselingkuhan sang Bupati Nelson Pomalingo dengan seorang perempuan bernama Ifana Abdulrahman alias IA.
Kasus hubungan gelap antara Nelson dan IA menyeruak ke publik setelah IA menggandeng Tim Hukum 911 Hotman Paris melaporkan Nelson secara resmi kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian melalui Inspektorat Jenderal Kemendagri di Jakarta, pada Kamis, 3 Agustus 2023, kemarin.
Dalam laporannya, IA mengaku sudah 8 tahun berhubungan dan ditiduri layaknya suami istri. Selama ini, Nelson juga disebut sering meminta foto dan video syur. Jika menolak, IA kerap diancam tidak akan dinikahi.
Ini membuat IA dilema dan serba salah. Disatu sisi dia menuntut janji status pernikahan, tapi disisi lain Nelson selalu menghindar dan mengulur-ulur waktu sambil terus menerus meminta jatah dilayani berhubungan badan.
Hingga akhirnya, kini IA sadar, bahwa dirinya telah menjadi korban asusila pemuas nafsu bejat sang Bupati.
Sontak, masifnya pemberitaan kasus asusila ini membuat Anggota DPRD Gorontalo, Eman Mangopa bereaksi.
Eman mengaku gerah lantaran skandal dugaan perselingkuhan NP dan IA tersebut begitu ramai menjadi konsumsi media-media nasional, termasuk juga viral di Podcast Uya Kuya berjudul; SELINGKUHAN BUPATO GORONTALO BLAK-BLAKAN!! RUMAH DINAS DIJADIKAN TEMPAT NGES*KS!!
"Saya sebagai anggota DPRD Gorontalo sekaligus sebagai anggota masyarakat tentu sangat terusik dengan pemberitaan ini," kata Eman Mangopa Ketua Fraksi PKS DPRD Gorontalo, dikutip dari akun Facebook pribadinya, Sabtu (5/8/2023).
"Bayangkan, kalau kita list setidaknya ada 14 media yang memuat pemberitaan yang terjadi di Jakarta dan juga di podcast Uya Kuya Chanel, 14 media online juga di TV nasional InewsTV, ini sudah sangat masif. Ini di beberapa Group WA, kami juga ikut diserang oleh teman-teman aktivis," katanya.
Karena itu, menurut Eman, kasus ini tak bisa lagi ditolerir karena telah mencoreng wajah Kabupaten Gorontalo.
"Maka, saya selalu wakil rakyat di DPRD Gorontalo, menyatakan bahwa sudah saatnya Bupati Kabupaten Gorontalo Prof. Dr. Ir. Nelson Pomalingo Mpd, segera mundur dari jabatan Bupati," tegas Eman.
"Bapak telah menghinakan daerah kita. Ini sudah sangat luar biasa, seluruh Indonesia sudah tahu. Sebagai orang yang jentel, bapak sebagai seorang akademisi yang dipandang punya ilmu tinggi, maka bapak sudah waktunya untuk mundur dari jabatan Bupati Gorontalo," sambungnya.
Eman meminta Nelson bersikap kesatria dalam menghadapi persoalan ini, baik secara hukum maupun secara keluarga.
"Tetapi, hadapi itu setelah bapak mundur dulu. Karena daerah ini akan kita perbaiki, jangan sekali-kali beralasan bahwa masalah ini akan bisa diatasi," cetusnya.
Sebab, lanjut Eman, jika Nelson masih tetap menjabat sebagai Bupati, maka bisa dipastikan rakyat Gorontalo akan terabaikan. "Karena bapak masih akan sibuk menangkis sana-sini persoalan ini. Belum lagi masalah-masalah yang lain," jelas Eman.
"Jadi, saya kira itu poin sikap saya adalah Bupati Nelson Pomalingo harus mundur," tegasnya.
Lebih jauh, dia menganggap, Nelson kali ini hampir mustahil bisa lolos mengatasi kasus yang saat ini sudah berproses di meja Inspektorat Kemendagri di Jakarta.
"Saya ingin sampaikan ke Prof Nelson, bahwa akan sangat hebat bapak kalau bisa mengelak dari persoalan ini. Itu yang tergambar di pikiran saya. Sangat luar biasa Prof Nelson kalau bisa keluar dari persoalan ini. Saya akan angkat dua jempol," ujarnya.
Apalagi, kata dia, kasus perselingkuhan ini dikawal langsung oleh Tim Hukum 911 Hotman Paris, seorang pengacara kondang yang sangat berpengalaman.
"Yah... kalau dari track record dari banyak kasus yang ditangani (Hotman Paris), sangat luar biasa," katanya.
Dia pun memastikan, dalam wakgu dekat pihaknya akan menggelar rapat di internal fraksi di DPRD untuk menentukan sikap resmi ke pimpinan Dewan.
Meskipun, dia mengaku, apa yang disampaikan Ifana Abdulrahman baik yang tersiar di media online maupun di chanel Podcast Uya Kuya sama persis seperti yang pernah disampaikan di DPRD pada 25 Agustus 2022 tahun lalu.
"Soal aduan dan tindaklanjut di DPRD nanti kita akan jelaskan," pungkasnya.
Sebab, masih banyak yang harus diungkapkan dan dituntaskan dalam kasus ini. Publik menanti kejelasan dari pihak berwenang mengenai tindak lanjut atas laporan yang telah diungkap oleh Ifana Abdulrahman.