Wakil Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI Anis Byarwati mengingatkan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) penerima Penyertaan Modal Negara (PMN) agar PMN yang diberikan dapat memiliki multiplier effect kepada masyarakat, dan dapat meningkatkan kinerja BUMN. Hal tersebut disampaikan saat BAKN melakukan penelaahan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap PMN kepada tiga BUMN yakni PT Perkebunan Nusantara (PTPN), PT PNM (Permodalan Nasional Madani) dan kepada PT PII (Penjaminan Infrastruktur Indonesia).
"Kita selalu mengingatkan ya kepada seluruh BUMN termasuk yang tadi hadir bahwa PNM yang dilibatkan oleh negara memiliki multiplier effect, bukan saja untuk meningkatkan kinerja BUMN, tapi juga harus memberi dampak kepada negara," ujar Politisi Fraksi PKS ini kepada Parlementaria, di Surabaya, Selasa (26/9/2023).
Adapun, dalam pendalamannya kepada PTPN, Anis mengapresiasi kinerja PTPN yang semakin membaik, meski masih banyak hal yang perlu dimaksimalkan. "Harus ada langkah-langkah yang membuat kinerja PTPN ini berlangsung dengan baik. Apalagi ada sekitar 113.000 hektar lahan perkebunan yang belum bisa dimanfaatkan, dimaksimalkan, oleh PTPN. Ini juga menjadi catatan kita," jelasnya.
Kemudian, kepada PNM yang menyasar kredit kepada usaha ultra-mikro dan masyarakat yang tidak tersentuh perbankan, ia menyoroti masih besarnya bunga kredit pinjaman PNM yang dikhawatirkan memberatkan pelaku usaha ultra-mikro. Ia pun meminta PNM dapat menekan bunga pinjaman yang ada agar kredit yang diberikan dapat menyentuh langsung masyarakat.
"Misalnya untuk pinjaman 2 juta kebawah ini bunganya 25%, jadi kan ini luar biasa beratnya dan ini menjadi catatan tersendiri agar PNM bisa menekan supaya masyarakat yang tidak bisa tersentuh langsung bisa dibantu oleh PNM. Memang sudah banyak yang dibantu, tetapi dengan bunga yang cukup tinggi tentu ini akan memberatkan, kalau bunganya rendah mungkin akan lebih banyak lagi yang dibantu," lanjutnya.
Selain itu, kepada PT PII, Anggota BAKN Muhammad Misbakhun mengapresiasi PII yang selama ini dinilai telah bekerja dengan baik melalui penjaminan proyek-proyek yang dilakukan. "Untuk penjaminan infrastruktur di Indonesia bisa kita lihat bahwa proyek-proyek itu bisa jalan dengan baik, ada keyakinan para lender, para pemberi pinjaman untuk melaksanakan itu dengan penjaminan dari pemerintah. Menurut saya, dua BUMN ini bisa menunjukkan kinerja yang baik dari hasil PNM yang disalurkan," paparnya.