Penyelenggaraan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 MPR-DPR-DPD RI akan berlangsung pada tanggal 05 Desember 2023 mendatang di Kompleks Parlemen. Untuk itu, dalam rangka persiapan acara tersebut, Panitia Natal yang dipimpin Anggota DPR RI Marinus Gea melakukan audiensi dengan Sekretaris Umum PGI Pdt. Jacklevyn Frits Manuputty.
Dalam audiensi tersebut, Sekretaris Panitia Natal bersama Marinus Gea menyampaikan undangan tertulis kepada PGI untuk menghadiri Perayaan Natal Bersama di lingkungan Parlemen. Adapun, tema ibadah perayaan natal tahun ini yaitu "Kemuliaan Bagi Allah dan Damai Sejahtera di Bumi."
"Tiap tahun kita merayakan natal ini agar juga menjadi pengingat bagi seluruh anggota DPR, MPR bahwa keseimbangan dalam berpolitik harus tetap dibangun untuk tetap membangun Indonesia yang lebih damai dan sejahtera," ujar Marinus Gea di Kantor Pusat Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) di Jakarta, Senin (13/11/2023).
"... bahwa keseimbangan dalam berpolitik harus tetap dibangun untuk tetap membangun Indonesia yang lebih damai dan sejahtera,"
Selain itu, Marinus Gea mengungkapkan, Perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 ini adalah momentum untuk berkontemplasi di tengah tantangan serta dinamika politik nasional saat ini . "Melalui natal ini mari kita menjadikan momentum sebagai perenungan agar menciptakan kedamaian sebagaimana yang diharapkan dan sebagaimana yang dicita - citakan oleh kita semua di dalam Yesus Kristus," jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Umum PGI Pdt Jacklevyn Frits mengapresiasi Perayaan Natal bersama di lingkungan parlemen yang rutin diselenggarakan setiap tahun. Ia mengatakan, momentum perayaan natal saat ini bertepatan dengan situasi yang krusial karena setelah itu akan memasuki pesta demokrasi.
"Kita tahu pesta demokrasi sangat tegang dan riak-riaknya sudah dimulai saat ini. Oleh karena itu, pesan natal tahun ini menjadi sangat signifikan untuk diresapi untuk memandu perjalanan bersama, bukan hanya umat kristen tetapi dari kekristenan kita menawarkan bagi negeri ini sebuah damai sejahtera berdasarkan persekutuan, cinta, kasih sayang," kata Jacklevyn.
Lebih lanjut, ia berharap, Perayaan Natal menjadi pengingat bahwa seluruh proses politik harus berujung pada sejahtera, kebaikan bersama. Karenanya, politik patut dibangun diatas prinsip - prinsip etika moral dan bukan asal pertarungan untuk merebut kekuasaan. "Ini penting untuk diingatkan dan semoga momentum natal ini membuat kita bisa berefleksi sebagai anak bangsa yang terpanggil untuk melayani di semua bidang, termasuk di bidang politik," pungkasnya.