Perjuangan realisasi komitmen pendanaan iklim dalam upaya memerangi climate change sebesar USD100 miliar yang dimobilisasi oleh negara-negara maju per tahun hingga tahun 2025 harus menjadi salah satu elemen yang harus diperjuangkan oleh Parlemen Indonesia-Uni Eropa selama pertemuan konferensi para pihak konvensi kerangka kerja PBB tentang perubahan iklim ('Conference of the Parties 28' alias COP-28) yang tengah berlangsung di Dubai hingga 12 Desember 2023 pekan depan.
Demikian ditegaskan Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana saat diwawancarai Parlementaria usai menerima kunjungan kehormatan Director of the European Parliament in ASEAN Antoine Ripoll yang digelar di Ruang Rapat Pimpinan BKSAP, Gedung Nusantara III DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (4/12/2023).
“Kerja sama dalam isu climate change, memang sebentar lagi akan kita menuju COP 28. Isu ini juga menjadi isu penting yang harus kita bahas karena berbagai bencana yang terjadi di belahan dunia. Nanti, kita berharap ada komunikasi, peningkatan kapasitas antar kedua parlemen. Ada satu komitmen peningkatan kapasitas, kerja sama antar sekretariat, kerja sama antar anggota parlemen,” ujar Putu.
“Karena tentu ini akan menjadi momentum yang baik untuk mendekatkan kedua kawasan yang selama ini sangat jauh dan sangat berbeda secara perspektif dalam posisi mereka secara politik. Tapi dengan kedekatan ini pertama melalui people to people connection kedua melalui economic cooperation,” sambung Putu yang juga Anggota Komisi VI DPR RI ini.
Sebelumnya, dalam pertemuan antara Politisi Fraksi Partai Demokrat itu dengan Antoine Ripoll tersebut membahas perubahan iklim. Pada kesempatan itu, Putu menegaskan pentingnya Parlemen Indonesia dan Uni Eropa (UE) untuk berkolaborasi, karena ditegaskannya memerangi perubahan iklim merupakan prioritas bersama seluruh negara-negara yang ada di dunia.
“Kita harus meningkatkan kerja sama di bidang ini seiring peningkatan kapasitas dan transfer teknologi untuk memerangi perubahan iklim, termasuk transisi energi. Serta memastikan realisasi komitmen pendanaan iklim sebesar USD100 miliar yang dimobilisasi oleh negara-negara maju per tahun hingga tahun 2025. Saat ini kita sedang mempersiapkan COP 28 di Dubai, saya yakin hal ini harus menjadi salah satu elemen yang harus kita perjuangkan selama pertemuan tersebut. Saya juga berharap dapat bertemu Delegasi Parlemen Eropa pada acara tersebut,” tutupnya.