Siapa Caleg 2024 untuk DPR-RI/ DPD-RI/ DPRD Prov. dan DPRD Kab./Kota-mu? Cek di sini...

Berita Anggota Parlemen

Komisi X DPR Minta Geng di SMA Binus Serpong Dibubarkan Usai Kasus Bullying

Kasus perundungan (bullying) oleh geng siswa SMA Binus Serpong mendapatkan perhatian publik. Komisi X DPR minta geng pelajar tersebut dibubarkan.

"Bubarkan! Tradisi bikin geng di sekolah, nggak relevan," ujar Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda kepada wartawan, Rabu (21/2/2024).

Menurut Huda, geng terlalu bersifat eksklusif. Sehingga tak tepat dipraktikkan di sekolah. Harusnya, di sekolah yang dibentuk bukan geng, melainkan kelompok belajar.

"(Geng) Menciptakan praktik kekerasan dan sebetulnya dibubarkan dimanapun saya kira," jelas Huda.

"Di peristiwa bullying yang terjadi di SMA Binus ini saya kira perlu menjadi evaluasi total di sekolah tak boleh ada geng, yang ada adalah grup belajar," imbuh Huda.

Pelajar, kata Huda, yang terjerumus masuk ke dalam bagian geng, maka kegiatan sehari-harinya dominan tak relevan dengan kebutuhan sebagai pelajar. Energi dan waktu pelajar akan terbuang percuma untuk urusan geng.

"Yang paling serius lagi dampak dari geng itu merugikan siswa sendiri, semua energi positif yang semestinya mereka habiskan untuk belajar, akan habis untuk ngurusi perkumpulan geng ini, habis aktivitas untuk bikin acara apa, kegiatan di luar belajar," sambungnya.

Huda menjelaskan penanganan kasus bullying di lembaga pendidikan saat ini masih terkesan sporadis. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), lanjutnya, masih belum mampu menjadi ujung tombak untuk menekan kasus bullying di lembaga pendidikan secara terstruktur dan komprehensif.

"Kasus bullying di Binus menjadi indikator jika kasus perundungan menjadi dosa besar di sekolah yang belum terselesaikan. Kendati demikian aksi cepat penanganan kasus tersebut jangan hanya dilakukan saat pelaku, korban, atau entitas penyelenggara pendidikan merupakan kalangan high profile," ujarnya.

"Padahal sejak awal menjabat Mendikbud Ristek Mas Nadiem Makarim telah menyatakan jika bullying merupakan tiga dosa besar di lingkungan pendidikan selain pelecehan seksual dan intoleransi. Namun sampai di ujung jabatannya kasus bullying relatif marak terjadi," terang Huda.

Kasus Naik Penyidikan

Diberitakan sebelumnya, polisi telah menaikkan kasus bullying siswa SMA Binus Serpong hingga masuk rumah sakit naik ke tahap penyidikan. Polisi pun bakal memanggil orang tua dan siswa yang diduga melakukan perundungan tersebut.

"Saat ini sudah diagendakan (pemanggilan keluarga dan siswa). Tapi, untuk lebih tepatnya, masih menunggu dari penyidik," kata Kasi Humas Polres Tangsel Iptu Wendi kepada wartawan di Polres Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (21/2).

Wendi mengatakan pihaknya masih berkomunikasi secara intensif dengan pihak sekolah. Dia mengatakan penyidik telah meminta keterangan kepada korban dan orang tua korban. "Saat ini masih didalami dan masih berkomunikasi intensif (dengan pihak sekolah)," jelasnya.

 

Diposting 22-02-2024.

Dia dalam berita ini...

Syaiful Huda

Anggota DPR-RI 2019-2024
Jawa Barat 7