PKS mengungkap kemungkinan calon presiden (Capres) Anies Baswedan maju di Pilgub DKI 2024. Ketua DPW PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas menunggu kepastian hasil pemilu oleh KPU.
"Masih tunggu hasil penghitungan tanggal 20 Maret. Berapa pastinya PKB dapat suara di DPRD DKI Jakarta," katanya, Senin (18/3/2024).
Hasil rekapitulasi KPU DKI Jakarta menyebut PKB memperoleh suara 7,78%. Perolehan suara ini melonjak dari Pemilu 2019, di mana PKB hanya mendapat satu kursi di DPRD DKI.
"Minimal 10 kursi lah PKB, insyaallah. Efek dari ketum kami menjadi Cawapres (Muhaimn Iskandar). Cocktail effect," katanya.
"Pemilihan masih panjang, kita masih menunggu kepastianya," lanjutnya.
Menurutnya, kondisi politik menjelang Pilgub DKI Jakarta bisa saja berubah. "Di negara ini nggak ada kepastian, apalagi kepastian politik, syarat umur saja bisa diubah-ubah, apalagi Pilkada," katanya.
Kemudian, soal peluang Anies menjadi cagub, Hasbi mengaku tak ingin terburu-buru berkomentar. Pihaknya masih menunggu pengumuman KPU dan masih meyakini Anies menang pilpres.
"Kalau Anies jadi Presiden gimana? Kan belum jelas. Saya masih yakin Anies menang. Kita tunggu kepastian dulu," katanya.
Sebelumnya, PKS merespons terkait kemungkinan calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan bakal kembali berlaga dalam kontestasi pemilihan Gubernur DKI Jakarta. PKS menyebut kemungkinan itu tetap ada.
"Sangat memungkinkan, sangat memungkinkan," kata Ketua DPW PKS DKI Jakarta, Khoirudin, dalam jumpa pers di NasDen Tower, Jakarta Pusat, Jumat (5/3/2024).
Kendati begitu, Khoirudin menegaskan pihaknya masih menunggu hasil Rekapitulasi dari KPU. Dia mengantakan hal serupa juga disampaikan oleh Anies Baswedan.
"Saya bertemu Pak Anies hari Kamis kemarin, saya sudah menyampaikan langsung. Kita menunggu hasil pengumuman KPU dulu. Setelah itu baru nanti akan kita sampaikan secara resmi. Tentang apakah Pak Anies maju lagi jadi Gubernur Jakarta atau tidak. Yang jelas Pak Anies adalah aset buat warga Jakarta, aset untuk umat," jelasnya.