Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat menyebut harus ada upaya antisipasi sejumlah potensi kendala di masa mudik Lebaran. Upaya ini harus dipersiapkan dengan baik oleh semua pihak untuk mewujudkan mudik yang aman dan nyaman.
"Mudik merupakan kegiatan tahunan yang merupakan tradisi yang luar biasa, sehingga perlu diantisipasi berdasarkan pengalaman tahun lalu, agar masa mudik Lebaran tahun ini dapat berjalan aman dan nyaman," kata Lestari dalam keterangannya, Rabu (27/3/2024)
Hal itu diungkapkannya saat membuka diskusi daring bertema Mudik Aman dan Nyaman Menyambut Idul Fitri 2024 yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12. Menurut Lestari, mudik yang aman dan nyaman selalu menjadi dambaan masyarakat setiap tahun dengan beragam jenis transportasi yang dipilih mulai angkutan darat, laut sampai udara.
Di sisi lain, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, masih kerap terjadi kecelakaan, kejahatan dan potensi ancaman cuaca ekstrem di masa mudik Lebaran yang meningkatkan risiko dalam perjalanan.
Menyikapi kondisi tersebut, Rerie yang juga legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu berpendapat kesiapan para pemangku kepentingan dalam mengantisipasi sejumlah potensi risiko yang dihadapi para pemudik itu harus dilakukan dengan baik berdasarkan pengalaman tahun lalu.
Sejumlah jalur mudik yang merupakan lokasi rawan kecelakaan dan bencana alam, tambah Rerie, harus menjadi perhatian semua pihak untuk menekan potensi ancaman bagi para pemudik.
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berpendapat keamanan dan kenyamanan perjalanan mudik Lebaran dapat terwujud melalui dukungan kesiapan semua pihak, termasuk masyarakat.
Di samping kesiapan para aparat pemerintah pusat dan daerah, serta para operator transportasi, kesiapan masyarakat dalam melakukan perjalanan mudik memegang peranan penting untuk mewujudkan keamanan dan kenyamanan di jalan.
Direktur Penegakan Hukum Korlantas Polri, Brigjen Pol Raden Slamet Santoso mengungkapkan pada masa mudik tahun ini tercatat potensi pergerakan 193,6 juta orang dengan menggunakan berbagai moda transportasi.
Raden mengungkapkan pihaknya sudah melakukan sejumlah persiapan antara lain dengan didasari evaluasi pelaksanaan mudik tahun lalu. Pihak kepolisian akan terus berupaya menekan jumlah pelanggaran lalu lintas dan kecelakaan yang berpotensi terjadi di masa libur mudik Lebaran.
Kepolisian konsisten melakukan survei jalur mudik via darat, jalan tol, jalur sebidang rel kereta api dan sejumlah potensi titik macet akibat pasar tumpah. Selain itu keamanan jalur menuju penyeberangan dan pelabuhan laut juga menjadi perhatian, karena sejumlah jalur penyeberangan masih alami kerusakan.
Berdasarkan pengalaman tahun lalu, ujar Raden, pihaknya memperkirakan puncak arus mudik pada H-3 Lebaran dan arus balik diperkirakan terjadi dua tahap yaitu H+2 dan H+7. Raden mengakui strategi pemberian diskon tarif tol sebelum puncak arus mudik yang diberlakukan pada tahun lalu belum mampu mengendalikan jumlah arus pemudik.
Executive Vice President Passangers and Sales PT KAI, Ririn Widiastuti mengungkapkan angkutan Lebaran merupakan hajatan besar bagi PT KAI. Seluruh jajaran PT KAI akan terlibat aktif pada posko-posko angkutan Lebaran. Karena, tambah dia, bisnis KAI itu sejatinya adalah bisnis keselamatan.
Karena itu, jajaran PT KAI juga sudah melakukan ramp check seluruh kereta dan kelayakan stasiun serta sarana dan prasarana lainnya, bekerjasama dengan Ditjen Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan RI.
Selain itu, langkah menginspeksi jalur-jalur kereta api di jalur Utara dan Selatan Jawa juga sudah dilakukan pada 5-7 Maret 2024 lalu. Secara umum, hasil inspeksi tersebut menunjukkan jalur Utara dan Selatan aman untuk menghadapi arus mudik.
Pada kesempatan itu, Ririn mengungkapkan PT KAI juga melakukan sejumlah penambahan kereta untuk mengantisipasi potensi peningkatan permintaan di masa mudik Lebaran.
Grup Head Pelayanan Kapal PT Pelindo, Arif Hermawan mengungkapkan dalam menghadapi masa mudik Lebaran tahun ini PT Pelindo menyediakan 75 bus untuk 12 rute mudik gratis.
Saat ini, tambah Arif, 63 terminal penumpang di wilayah Indonesia yang dikelola PT Pelindo sudah siap melayani para pemudik. Berdasarkan pengalaman tahun lalu, jelas dia, puncak arus mudik di pelabuhan diperkirakan terjadi pada H-2 dan puncak arus balik diperkirakan pada H+8.
Dalam upaya mengantisipasi kepadatan di penyeberangan Merak-Bakauheuni, Arif mengungkapkan, pihaknya akan memanfaatkan Pelabuhan Ciwandan (dermaga kargo) untuk penyeberangan di masa mudik.
Untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan, tambah dia, PT Pelindo juga sudah melengkapi sejumlah pelabuhan sarana ruang tunggu yang nyaman dan alat pemindai penumpang.
Wartawan Otomotif Media Indonesia, Chadie Nurtjahyadi mengingatkan agar perjalanan mudik berjalan dengan aman dan nyaman masyarakat diharapkan memperhatikan kelayakan kondisi kendaraan.
Cek kondisi mesin, keseimbangan dan kekerasan roda kendaraan merupakan langkah penting sebelum melakukan perjalanan mudik. Karena peristiwa pecah ban setingkali terjadi pada pengguna jalan tol. Ban yang kurang angin, jelas dia, rawan pecah karena terjadi difleksi pada ban.
Chadie menyarankan penambahan angin 4 psi dari tekanan normal ban dan membawa kompresor portabel untuk mengantisipasi ban kekurangan angin di perjalanan. Selain itu, Chadie mengingtkan agar sebelum berangkat mudik bahan bakar kendaraan dipastikan penuh, agar mengurangi potensi antre di rest area.
Pada kesempatan itu, wartawan senior, Saur Hutabarat juga mengingatkan agar sebelum melakukan perjalanan mudik pengemudi dipastikan cukup istirahat untuk menghindari terjadi kecelakaan.
Kemacetan yang timbul karena serentak istirahat di rest area, menurut Saur, juga harus menjadi perhatian di masa mudik Lebaran. Terkait penyeberangan antar pulau antara Jawa dan Sumatera, Saur menyarankan penyelesaian yang permanen dengan membangun jembatan antarpulau.
Menurut Saur, kisah sukses penyeberangan antara Inggris dan Perancis dengan kereta api melalui terowongan bawah laut sepanjang 50,46 Km bisa menjadi contoh, daripada setiap tahun menghadapi permasalahan yang sama jelang masa mudik Lebaran.