Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin mengakui dirinya mendapatkan laporan dari sejumlah petani jagung di Kabupaten Bone, Sulawesi Tengah. Para petani tersebut melaporkan terjadi penurunan harga jagung secara signifikan menjadi hanya sekitar 2.800 rupiah per kilogram, jauh di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan sebesar 4.200 rupiah per kilogram oleh Badan Urusan Logistik (Bulog).
Menurut Akmal, Kondisi ini sangat mengkhawatirkan, terutama bagi petani jagung di Sulawesi Selatan.
"Sebagai perwakilan rakyat dari wilayah Bone, saya, merasa perlu untuk menyoroti masalah ini dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi situasi yang tidak menguntungkan bagi petani. Untuk itu, Pemerintah baik melalui Bulog atau Bapanas mesti dapat melakukan intervensi agar terjadi normalisasi harga sesuai HPP," tutur Akmal dalam keterangan tertulis yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Selasa (02/04/2024).
“Saya mengajukan permintaan kepada Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk membeli jagung dari petani dengan harga sesuai HPP yang telah ditetapkan, yakni 4.200 rupiah per kilogram”
Politisi Fraksi PKS itu menjelaskan, penurunan harga jagung secara drastis tidak hanya berdampak pada kesejahteraan petani, akan tetapi juga dapat mengganggu ketahanan pangan di daerah tertentu, seperti Bone. Hal ini karena jagung merupakan salah satu komoditas penting dalam pangan nasional, dan harga yang tidak stabil dapat merugikan tidak hanya petani, tetapi juga konsumen akhir.
"Sebagai langkah konkret, saya mendesak pemerintah untuk melakukan intervensi yang lebih tegas dalam menstabilkan harga jagung di pasar. Saya mengajukan permintaan kepada Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk membeli jagung dari petani dengan harga sesuai HPP yang telah ditetapkan, yakni 4.200 rupiah per kilogram," tuturnya,
Selain itu, ia juga menyampaikan perlunya adanya koordinasi yang lebih baik antara pemerintah daerah, petani, dan pemangku kepentingan lainnya untuk menemukan solusi jangka panjang terhadap masalah harga jagung yang terus merosot ini.
"Diperlukan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi produksi, distribusi, dan pemasaran jagung agar harga dapat tetap stabil dan menguntungkan bagi semua pihak," tegasnya.
Untuk itu, Akmal akan menggunakan wewenang dan kapasitasnya sebagai Anggota DPR RI untuk mengadvokasi kebijakan dan program yang mendukung petani jagung di Sulawesi Selatan II. Menurutnya, kesejahteraan petani harus menjadi prioritas utama dalam upaya membangun sektor pertanian yang berkelanjutan dan berdaya saing.
Dalam upaya menyelesaikan masalah ini, Akmal berkoordinasi dengan semua pihak terkait, termasuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, organisasi petani, dan lembaga terkait lainnya, untuk berkolaborasi secara aktif dalam mencari solusi yang terbaik bagi kepentingan bersama.
"Saya ingin menegaskan komitmen saya untuk terus berjuang demi kesejahteraan petani dan stabilitas harga pangan di Sulawesi Selatan II. Saya yakin dengan kerja sama dan koordinasi yang baik, kita dapat mengatasi tantangan ini dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," tutur Legislator dapil Sulawesi Selatan II itu.