Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana menyatakan kegiatan ‘The 10th World Water Forum’ yang akan diselenggarakan pada 19-22 Mei 2024 di Bali akan turut serta menghadirkan parlemen dari beberapa negara di dunia. Nantinya, pertemuan parlemen dunia itu akan membahas mengenai pentingnya ketahanan air, mengingat air bukan hanya sumber daya untuk memenuhi kebutuhan hidup namun juga merupakan hak asasi manusia. Sehingga setiap masyarakat harus mendapatkan akses air dan sanitasi yang bersih.
“Karena memang air menjadi hal yang sangat terbatas di berbagai negara, contohnya di Timur Tengah, Nah air yang terlalu sedikit masalah, tapi yang berlebihan juga akan masalah. Kita ketahui berita terkini di salah satu kota Dubai terjadi banjir, artinya memang hari ini kita ingin maknai bagaimana kita mampu mengelola ketahanan air untuk memberikan kesejahteraan untuk semua pihak,” ujar Putu usai diskusi Youth Townhall on Water dengan tema Watercracy: Water for Democracy yang diselenggarakan di Kompleks Parlemen, DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (19/04/2024).
“Kami ingin memastikan agar forum ini tidak hanya sebatas dialog forum pertemuan di Nusa Dua, tapi juga ada gerakan konkret untuk menghadirkan air bersih”
Putu, mewakili BKSAP DPR RI pun sebelumnya telah mengajak para negara sahabat dalam pertemuan Inter-Parliamentary Union (IPU) Assembly di Jenewa, Swiss pada bulan Maret 2024 lalu. Ia mengundang para delegasi untuk turut hadir dan mengikuti kegiatan ‘The 10th World Water Forum’ di Bali ini mengingat pembahasan mengenai air ini menjadi sangat penting.
“Kita berharap bahwa masyarakat juga ikut menjaga air dan anak-anak muda hari ini untuk aktif terlibat dalam pelestarian dan menjaga air bersih. Yang terpenting, sebetulnya dari forum ini ada aksi-aksi nyata. Kami ingin memastikan agar forum ini tidak hanya sebatas dialog forum pertemuan di Nusa Dua, tapi juga ada gerakan konkret untuk menghadirkan air bersih, dan menghadirkan teknologi ataupun mengajak semua pihak untuk membantu masyarakat yang memang belum memiliki akses terhadap air bersih itu sendiri,” tegas Politisi Fraksi Partai Demokrat ini.