Memperingati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Mei, Anggota Komisi X DPR RI Fahmi Alaydroes mengingatkan Pemerintah Indonesia harus berbenah diri untuk memperbaiki kualitas pendidikan. Pasalnya, ia menilai pendidikan di Indonesia ini masih jauh dari harapan.
Pernyataan itu disampaikannya melalui rilis kepada Parlementaria, di Jakarta, Kamis (2/5/2024). Berdasarkan laporan yang diterima, dirinya menjabarkan secara terang situasi dan kondisi pendidikan terkini.
“Perlu kepemimpinan nasional yang negarawan, menjunjung tinggi etika dan moral, menjadikan program pendidikan nasional sebagai panglima pembangunan”
“Pendidikan kita masih banyak masalah. Masih banyak sekolah yang fasilitasnya menyedihkan. Ruang kelas yang kusam, bahkan hampir roboh. Banyak guru yang kebingungan menerapkan kurikulum merdeka, gagap menggunakan teknologi digital, dengan jaringan dan kuota internet yang terbatas. Sementara, sebagian besar gaji mereka juga masih jauh dari cukup, masih banyak guru terjerat pinjol,” tutur Fahmi.
Tidak hanya itu saja, Politisi Fraksi PKS itu menyayangkan moral dan etika pelajar semakin terkikis karena tidak memperoleh pendidikan yang layak dan minimnya suri teladan. Hal tersebut, menurutnya, mengakibatkan maraknya kasus tawuran, perundungan, kekerasan seksual di lingkungan sekolah dan kampus.
Sebab itu, Fahmi berharap komitmen pemerataan pendidikan harus terjadi. Sebab, Presiden Joko Widodo telah menjanjikan cita-cita tersebut di bawah kepemimpinannya.
“Pendidikan Nasional kita sarat masalah dan tantangan. Perlu kepemimpinan nasional yang negarawan, menjunjung tinggi etika dan moral, menjadikan program pendidikan nasional sebagai panglima pembangunan. Selamat Hari ‘Keprihatinan’ Pendidikan Nasional,” pungkasnya.