WAKIL Ketua Komisi VIII DPR RI Abdul Wachid prihatin masih banyak jemaah haji yang tidak memiliki visa resmi di Makkah. Abdul Wachid menegaskan masalah ini harus ditangani dengan serius, untuk menghindari masalah yang lebih besar di masa mendatang.
Diketahui, Pemerintah Saudi Arabia baru-baru ini mengeluarkan sekitar 325 ribu jemaah haji tak berizin dari kota suci tersebut.
“Persoalan masalah haji yang tidak pakai visa haji ini perlu kita seriusi. Kita harus melakukan pengawasan yang benar agar masalah ini tidak terulang lagi. Terutama bagi mereka yang masih tinggal di Arab Saudi. Kami berharap Kementerian Agama berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Kementerian Haji Arab Saudi agar mereka benar-benar diawasi dan masuk ke Arafah,” ujar Abdul Wachid di Bandara Inteenasional Soekarno Hatta sebelum keberangkatan Timwas Haji DPR RI ke Saudi Arabia, Senin (10/06).
Pemerintah Saudi Arabia juga telah meningkatkan upaya penertiban terhadap jemaah haji ilegal dengan memperketat pengawasan di pintu masuk dan keluar kota Makkah, serta memperbanyak patroli di area sekitar tempat ibadah haji. Langkah ini diambil untuk memastikan hanya jemaah yang memiliki izin resmi yang dapat mengakses fasilitas haji yang telah disediakan.
Kementerian Agama RI juga telah berkoordinasi dengan pihak terkait di Saudi Arabia untuk memastikan jemaah haji Indonesia yang sah mendapatkan fasilitas yang sesuai dengan ketentuan. Dalam beberapa bulan terakhir, Kementerian Agama telah memperkuat komunikasi dengan biro travel resmi dan mengedukasi calon jemaah haji tentang pentingnya menggunakan jasa travel resmi yang terdaftar.
“Kami akan terus berupaya untuk meningkatkan pengawasan dan edukasi kepada calon jemaah haji. Penting bagi calon jemaah untuk memahami risiko menggunakan jasa travel tidak resmi yang menawarkan harga murah tetapi tidak memberikan jaminan layanan yang layak dan sesuai aturan,” ungkap Abdul Wachid.