WAKIL Ketua Komisi VIII DPR RI Abdul Wachid menekankan pentingnya penyediaan fasilitas Safari Wukuf bagi jemaah yang sakit, serta kebutuhan fasilitas ramah lansia.
"Tadi saya ketemu dari sektor 502 ada tiga jemaah yang perlu mendapatkan fasilitas Safari Wukuf," ungkap Wachid, di Mekkah, Arab Saudi (11/06/2024).
Safari Wukuf adalah fasilitas khusus yang disediakan bagi jemaah yang sakit agar tetap bisa melaksanakan Wukuf di Arafah dengan baik. Abdul Wachid meminta agar jemaah yang sakit diberikan mobil khusus dan didampingi keluarga.
"Ini sangat penting dan saya selalu minta kepada ketua regu tadi sudah saya hubungkan dengan Pak Direktur Dirjen PHU itu sudah kami sampaikan," ungkapnya.
Selain itu, Wachid juga menyoroti penempatan jemaah lansia. Ia mengingatkan agar jemaah lansia tidak ditempatkan di kamar yang lantainya terlalu tinggi.
"Haji yang ramah lansia itu jangan ditempatkan di kamar yang paling tinggi. Taruhlah kamar yang di lantai-lantai bawah karena Bapak/Ibu yang lansia ini kadang-kadang kalau keluar itu membingungkan karena situasi kondisi bentuk kamar yang sama, penempatan di kamar bawah akan mengurangi risiko jemaah tersesat," ujar Wachid.
Dalam persiapan Wukuf, Wachid menekankan pentingnya ketersediaan fasilitas bus yang memadai agar jemaah tidak perlu berdiri selama perjalanan.
"Terkait dengan persiapan untuk Wukuf kami tekankan pada Kementerian Haji untuk ketersediaan fasilitas bus, jangan sampai nanti para jemaah itu ada yang berdiri, harus semuanya duduk," tegas Wachid.
Ia juga menyatakan akan mengecek kesiapan lokasi Wukuf di Arafah, Mina, dan Muzdalifah. Pengamanan bagi jemaah haji yang tidak memiliki visa haji juga menjadi perhatian utama.
"Ini juga perlu untuk dilakukan pengamanan sehingga nanti biar tidak mengganggu para calon jemaah haji yang melaksanakan Wukuf maupun mabit di Muzdalifah dan Mina, merujuk pada kejadian serupa pada tahun 2023," tegasnya.
Wachid menekankan pentingnya jemaah resmi membawa kartu nusuk saat berangkat ke Arafah, Mina, dan Muzdalifah. "Saya sampaikan yang belum mendapatkan kartu nusuk segera melaporkan dan nanti waktu berangkat ke Arafah, Mina, Muzdalifah sudah terbawa itu," katanya.
Ia juga mendesak Kementerian Haji dan Kementerian Agama serta Pemerintah Arab Saudi untuk meningkatkan pengawasan di perbatasan menuju Arafah.
"Saya dapat laporan masih ada calon jemaah haji yang tidak resmi ada 300 ribu, padahal haji kita hanya 240 ribu," ujar Wachid. Kondisi ini, menurutnya, sangat berisiko jika jemaah tanpa visa resmi dapat masuk ke kawasan Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Dengan berbagai upaya ini, diharapkan pelaksanaan ibadah haji tahun ini dapat berjalan lancar dan memberikan kenyamanan bagi seluruh jemaah haji Indonesia.