Juru parkir (Jukir) liar di sekitar Masjid Istiqlal Jakarta kembali bikin resah karena menggetok harga parkir bus pariwisata Rp 300 ribu. PKB DKI Jakarta menyarankan agar jukir liar tersebut diberdayakan sebagai petugas resmi.
"Diatur ditata, diberdayakan oleh Pemda. Pemda yang urus. Nggak apa-apa mereka mencari uang, tak ada masalah, tapi pemda yang kelola itu," kata Ketua DPW PKB Jakarta Hasbiallah Ilyas, Kamis (27/6/2024).
Dia mengatakan hal itu bakal menambah lapangan pekerjaan dan mengatasi masalah getok harga. Dia mengatakan pendapat dari parkir di sekitar Istiqlal pun bakal masuk ke kas DKI.
"Tapi Pemda yang kelola itu. Jadi masuk aset untuk DKI Jakarta juga ada lapangan kerja," katanya.
Dia kemudian mencontohkan pemberdayaan jukir liar di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Dia mengatakan orang-orang yang dulunya bekerja sebagai jukir liar di Kelapa Gading kini telah diberdayakan secara resmi sehingga tarif parkirnya seragam dan tidak asal getok.
"Harga juga terkontrol, kayak di Kelapa Gading, bagus. Tadinya banyak parkir liar, sekarang bagus dikelola," katanya.
Jukir Liar Minta Rp 300 Ribu
Polisi masih memburu jukir liar yang ketok tarif parkir bus Rp 300 ribu di kawasan Masjid Istiqlal. Polisi telah mengidentifikasi tiga orang pelaku.
"Dengan adanya kejadian tersebut, kami sudah mengidentifikasi tiga pelaku juru parkir liar inisial B, R, dan F," kata Kapolsek Sawah Besar Kompol Dhanar Dhono Vernandhie saat dimintai konfirmasi di Jakarta, seperti dikutip Antara, Selasa (25/6).
Dhanar menjelaskan pengemudi bus belum membuat laporan. Polsek Sawah Besar meminta sopir bus untuk tegas dan tidak menurunkan penumpang sembarangan. Polisi mendukung penindakan tegas dan terukur dari Satpol PP dan Dishub setempat.