Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024 bakal berjalan biasa-biasa saja. Pasalnya, Ridwan Kamil sudah dipersiapkan melawan kotak kosong pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Jakarta 2024.
Untuk itu, Anies Baswedan akan kesulitan jika tidak mendapatkan dukungan dari PDIP dan PKS, dilain sisi partai penguasa tidak mau mantan Gubernur Jakarta itu maju di Pilgub Jakarta 2024.
“Kalau Anies tidak maju karena sudah diblok sama partai dan penguasa. Ya, Ridwan Kamil bisa melawan kotak kosong,” kata Hendri saat dihubungi, Minggu (4/8).
Jika PDIP dan PKS bersatu mengusung Anies, menurut dia, ini bisa menyulitkan Ridwan Kamil menang di Jakarta. Namun, lanjutnya, ini akan sulit terjadi.
Oleh karena itu, dia menyarankan, pendukung Anies boleh tiru cara Pro Jokowi (Projo) seperti mendesak PDIP mendukung Jokowi. “Kalau ini pendukung Anies provokasi PDIP dan PKS,” tandas dia.
Sebelumnya, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad berpendapat bahwa hanya ada dua pasangan calon yang nantinya akan bertanding di Pilkada Jakarta.
"Saya yakin pada akhirnya di Pilkada Jakarta itu maksimal hanya akan terjadi dua pasang saja yang bertarung," kata Dasco usai menghadiri Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Perindo di iNews Tower, Jakarta Pusat pada Rabu, 31 Juli 2024.
Selain itu, Dasco mengatakan KIM akan bekerja sama dengan partai politik lain dalam Pilkada di sejumlah provinsi, seperti Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Dia menyebut perluasan koalisi itu sebagai KIM Plus.
Adapun KIM merupakan koalisi pendukung pemerintah yang terdiri dari Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelora, Partai Garuda, Partai Prima, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Koalisi ini mengusung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam pemilihan presiden atau Pilpres 2024.