Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sempat mengeluarkan peringatan kepada masyarakat agar selalu waspada terhadap ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla), seiring banyaknya jumlah titik panas yang terpantau di Kalimantan Timur (Kaltim). Anggota Komisi V DPR Irwan berharap Pemerintah tak sekadar beri imbauan, tapi juga adanya aksi lanjutan.
"Sudah tepat peringatan dan ajakan dari BMKG itu sebagai informasi dini meningkatkan kewaspadaan terhadap karhutla kepada masyarakat Kaltim dan juga kepada pemerintah baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat," kata Irwan kepada wartawan, Selasa (3/9/2024).
Meski begitu, Irwan menilai imbauan tersebut tidak cukup bagi masyarakat. Dia mendorong adanya aksi lanjutan dari BMKG dan Pemerintah.
"Tapi tentu tidak cukup sekedar peringatan kewqspadaan harus kemudian ada aksi lanjutan dari BMKG juga pemerintah. Identifikasi titik panas itu harus segera dilakukan untuk pemadaman," ucapnya.
Lebih lanjut, anggota DPR dari Kalimantan Timur ini juga mendesak adanya penegakan hukum dengan sanksi berat bagi pihak-pihak yang memang sengaja menyebabkan kebakaran hutan dan lahan. Dengan begitu, lanjut dia, akan ada efek jera.
"Juga tindakan penegakan hukum dengan sanksi berat apalagi jika titik panas itu akibat kesengajaan dan berada dalam ijin pengusahaan hutan, perkebunan atau pertambangan, agar ada efek jera bagi pelaku pembakaran hutan dan lahan," ujar dia.
Sementara itu, Irwan juga meminta adanya edukasi kepada masyarakat berkaitan dengan kahutla tersebut.
"Terkait masyarakat tentu pendekatannya berbeda harus berkelanjutan dengan melibatkan masyarakat. Mengedukasi masyarakat dengan keterlibatan tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama akan bahaya karhutla. Mengingat ada beberapa titik api di Kukar dan Paser yang merupakan kabupaten di sekitar IKN kita akan minta BMKG siaga dan jika perlu lakukan modifikasi cuaca bukan hanya di kawasan inti IKN tetapi di kabupaten/kota sekitar IKN," imbuhnya.
Untuk diketahui, BMKG sempat mengajak elemen masyarakat waspada terhadap ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla), seiring banyaknya jumlah titik panas yang terpantau di Kalimantan Timur (Kaltim).
"Kewaspadaan tersebut antara lain tidak melakukan pembakaran saat mengelola lahan maupun membuka lahan, tidak membuang puntung rokok di lahan kering, dan sejumlah kewaspadaan lain," ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Kelas I SAMS Sepinggan BMKG Balikpapan Diyan Novrida di Balikpapan, dilansir Antara.
