Komisi I DPR menggelar uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap 33 calon Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (dubes LBBP) RI untuk negara-negara sahabat. Uji kelayakan dan Kepatutan tersebut dilakukan secara tertutup di Ruang Rapat Komisi I DPR, Jakarta, Selasa (17/9/2024) hingga Rabu (18/9/2024).
Namun untuk nama-nama yang terpilih, Wakil Ketua Komisi I DPR, Sugiono mengaku tidak dapat menyampaikan karena bersifat rahasia. Ia juga mengungkapkan, pihak yang dipilih akan mengisi posisi dubes yang kosong.
"Jadi hari ini Komisi I sudah selesai melaksanakan fit and proper test. Itu semua adalah keputusan yang sifatnya tertutup. Itu aja," kata Sugiono.
"(Untuk mengisi) ya dubes yang kosong-kosong nanti. Banyak yang masih kosong," tambahnya.
Diketahui, sebanyak 33 calon duta besar (dubes) luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) Republik Indonesia saat ini menjalani uji kelayakan di Komisi I DPR RI. Sederet nama dari berbagai latar belakang diajukan, mulai lingkungan Kementerian Luar Negeri (Kemlu), anggota DPR RI, hingga mantan hakim konstitusi. Adapun sejumlah hal menjadi pertimbangan utama Komisi I DPR terkait uji kelayakan dan kepatutan para calon dubes LBBP RI itu di antaranya menyangkut pembangunan diplomasi masing-masing negara dengan RI hingga isu-isu strategis lainnya.
Berikut 33 nama calon dubes LBBP yang menjalani uji kelayakan di Komisi I DPR RI:
1. Cecep Herawan, untuk Republik Korea, berkedudukan di Seoul.
2. Chandra Warsenanto Sukotjo, untuk Republik Islam Pakistan, berkedudukan di Islamabad.
3. Junimart Girsang, untuk Italia, berkedudukan di Roma.
4. Muhsin Syihab, untuk Republik Ferasi Brasil, berkedudukan di Brasilia.
5. Orias Petrus Moedak, untuk Jepang, berkedudukan di Tokyo.
6. Yuyu Sutisna, untuk Kerajaan Maroko, berkedudukan di Rabat.
7. Andreano Erwin, untuk Republik Serbia, berkedudukan di Beograd.
8. Didik Eko Pujianto, untuk Republik Irak, berkedudukan di Baghdad.
9. Fikry Cassidy, untuk Republik Bolivaria Venezuela, berkedudukan di Caracas.
10. Fransiscus De Salles Toferry Primanda Soetikno, untuk Republik Sosialis Vietnam, berkedudukan di Hanoi.
11. Rolliansyah Soemirat, untuk Republik Islam Iran, berkedudukan di Tehran.
12. Vedi Kurnia Buana, untuk Republik Chile, berkedudukan di Santiago.
13. Hersindaru Arwityo Ibnu Wiwoho Wahyutomo, untuk Republik Finlandia, berkedudukan di Helsinki.
14. Listiana Operananta, untuk Republik Bulgaria, berkedudukan di Sofia.
15. Penny Dewi Herasati, untuk Hungaria, berkedudukan di Budapest.
16. Rina Prihtyasmiarsi Soemarno, untuk Republik Ceko, berkedudukan di Praha.
17. Siti Nugraha Mauludiah, untuk Kerajaan Denmark, berkedudukan di Kopenhagen.
18. Yayan Ganda Hayat Mulyana, untuk Kerajaan Swedia, berkedudukan di Stockholm.
19. Agung Cahaya Sumirat, untuk Republik Kamerun, berkedudukan di Yaonde.
20. Hendra Halim, untuk Republik Panama, berkedudukan di Panama City.
21. Kartika Candra Negara, untuk Republik Mozambik, berkedudukan di Maputo.
22. Mirza Nurhidayat, untuk Republik Namibia, berkedudukan di Windhoek.
23. Tyas Baskoro Her Witjaksono Adji, untuk Republik Kenya, berkedudukan di Nairobi.
24. Ardian Wicaksono, untuk Republik Senegal, berkedudukan di Dakar.
25. Arief Hidayat, untuk Republik Zimbabwe, berkedudukan di Harare.
26. Bambang Suharto, untuk Republik Federal Nigeria, berkedudukan di Abuja.
27. Chery Sidharta, untuk Republik Deokratik Federal Ethiopia, berkedudukan di Addis Ababa.
28. Simon Djatko Irwantoto Soekarno, untuk Republik Kuba, berkedudukan di Havana.
29. Agus Priono, untuk Republik Suriname, berkedudukan di Paramaribo.
30. Dicky Komar, untuk Republik Lebanon, berkedudukan di Beirut.
31. Manahan MP Sitompul, untuk Bosnia dan Herzegovina, berkedudukan di Sarajevo.
32. Siti Ruhaini Dzuhayatin, untuk Republik Uzbekistan, berkedudukan di Tashkent.
33. Susi Marleny Bachsin, untuk Portugal, berkedudukan di Lisbon.