Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah agar lebih proaktif dalam menangani bahaya timbal bagi kesehatan masyarakat Indonesia. Sebab, menurutnya, ada banyak produk dengan kandungan timbal tinggi yang beredar di masyarakat.
“Bahkan, menurut hasil penelitian, 77% cat di Indonesia memiliki kandungan timbal tinggi, ada yang hingga mencapai 10.000 ppm. Di Amerika sudah ada pembatasan di mana hanya boleh 90 ppm, sementara kita belum ada standar yang jelas," kata Netty dalam keterangan media, di Jakarta, baru-baru ini.
Timbal, yang banyak digunakan dalam cat, bahan bakar, dan produk industri memiliki dampak serius terhadap kesehatan, terutama pada anak-anak. Menurut Netty, paparan timbal bisa memicu berbagai masalah kesehatan kronis seperti gangguan perkembangan pada anak, sulit konsentrasi, mudah lelah, gangguan ginjal, kerusakan sistem saraf, masalah pernapasan dan sebagainya.
“Timbal menjadi salah satu ancaman serius bagi kesehatan masyarakat, terutama anak-anak Paparan timbal dapat menyebabkan penurunan IQ, gangguan belajar, dan masalah-masalah kesehatan lainnya," ujar Politisi Fraksi PKS ini.
Oleh karena itu, Netty mendorong pemerintah agar memperkuat regulasi terkait penggunaan timbal di industri serta memantau polusi timbal yang masih terdapat di banyak wilayah Indonesia.
Menurutnya, pengawasan yang lebih ketat sangat diperlukan agar penggunaan timbal dalam produk-produk seperti cat dan bahan bakar benar-benar dikendalikan.
“Kita memerlukan regulasi yang ketat dan pengawasan berkala untuk memastikan bahwa perusahaan industri mematuhi aturan yang ada. Pemerintah perlu memperhatikan ini agar masyarakat terlindungi dari paparan timbal yang berbahaya," tambahnya.
Politisi Jawa Barat ini juga menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya timbal dan cara-cara menghindarinya. “Pemerintah perlu mengedukasi masyarakat mengenai bahaya timbal, mulai dari sumber-sumber potensial hingga cara melindungi diri dan keluarga dari paparan timbal,” jelasnya.