Ketua Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI Netty Prasetiyani menegaskan komitmen DPR RI, melalui BAM DPR RI, untuk lebih terbuka menerima aspirasi masyarakat dengan menetapkan hari Rabu sebagai "Hari Aspirasi." Di mana, hari tersebut menjadi hari khusus bagi BAM DPR RI untuk menerima setiap aspirasi dari berbagai lapisan kelompok masyarakat melalui audiensi tatap muka.
Ia menjelaskan BAM DPR RI adalah alat kelengkapan dewan (Alat Kelengkapan Dewan) yang baru dibentuk terhitung sejak 15 Oktober 2024. AKD ini bertugas menampung dan mengelola aspirasi masyarakat secara langsung maupun tidak langsung. BAM DPR RI juga, jelasnya, akan melakukan kajian terhadap berbagai aspirasi yang masuk dan memastikan tindak lanjutnya oleh komisi-komisi terkait di DPR sesuai mekanisme yang berlaku.
"Sejak 15 Oktober 2024, pimpinan DPR RI membentuk satu alat kelengkapan dewan baru yang disebut Badan Aspirasi Masyarakat (BAM). Tugasnya mencakup penerimaan aspirasi, kajian, monitoring, serta tindak lanjut terhadap berbagai laporan masyarakat," ucap Netty saat membuka agenda audiensi dengan BAM DPR RI dengan Indonesia Zakat Watch di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2025).
Pengawalan Kebijakan
Oleh karena itu, jelasnya, penetapan hari Rabu sebagai "Hari Aspirasi" menjadi momentum bagi masyarakat untuk lebih aktif menyampaikan keluhan, masukan, dan gagasan mereka terkait. Ia menerangkan BAM DPR RI tidak hanya bertugas menampung aspirasi, akan tetapi juga berperan dalam 4 (empat) aspek penting.
Di antaranya, pertama, BAM akan mengkaji setiap aspirasi yang masuk untuk memastikan relevansi dan urgensinya; kedua, hasil kajian BAM DPR RI akan diteruskan kepada AKD atau komisi terkait di DPR RI; ketiga, BAM DPR RI akan mengawasi sejauh mana aspirasi masyarakat ditindaklanjuti oleh DPR RI dan pemerintah.
Keempat, BAM DPR RI melibatkan masyarakat untuk aktif dalam proses penyusunan rancangan undang-undang dan kebijakan publik. Dirinya ingin setiap aspek tersebut mewujudkan DPR RI yang lebih responsif dan akuntabel terhadap kebutuhan masyarakat.
Tidak hanya itu saja, dirinya ingin BAM DPR RI bisa menjembatani kepentingan rakyat dengan kebijakan negara. Maka dari itu, ia menekankan keberhasilan BAM DPR RI akan sangat bergantung dari partisipasi masyarakat.
"Kami berharap BAM dapat menjadi ruang terbuka bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya. DPR harus lebih dekat dengan rakyat, dan inilah wujud komitmen kami," tandas Politisi Fraksi PKS itu.