Kasus Arifinto tak kunjung selesai. Anggota Fraksi PKS yang menyatakan mundur dari DPR setelah tertangkap kamera wartawan foto sedang nonton foto porno saat mengikuti rapat paripurna itu, hingga kini belum meninggalkan gedung DPR. BK pun mengancam akan menyeretnya ke sidang kode etik DPR.
Arifinto yang menyatakan mundur secara terbuka kepada publik, sampai saat ini masih menjalankan tugas sebagai anggota DPR. Bahkan, dalam masa reses ia masih menemui konstituen di daerah pemilihannya. Dan, baru-baru ini ia pun masih melakukan kunjungan kerja ke beberapa daerah.
“BK akan lihat sampai awal masa persidangan. Kalau tidak mundur juga, kami akan proses di sidang kode etik,” kata Wakil Ketua BK Nudirman Munir di Jakarta, Sabtu 7 Mei 2011.
Ancaman BK itu membuat PKS ‘naik darah’. Ketua Fraksi PKS di DPR Mustafa Kamal mengatakan, pengunduran diri Arifinto itu masih harus melalui proses administrasi. “Selama administrasinya belum selesai, pak Finto masih sebagai anggota DPR dan berkewajiban melaksanakan fungsinya sebagai anggota Dewan,” ungkap Mustafa Kamal di Jakarta, Minggu 8 Mei 2011.
Ia pun menilai, jika ada yang mengancam untuk membawa Arifinto ke sidang kode etik itu hanya dilakukan oleh orang-orang yang tidak tahu mekanisme atau tata cara pengunduran diri seorang anggota DPR.
“Beliau pasti mundur. Jangan dipolitisasi. Saya menyayangkan kalau ada yang mengatakan, kok surat pengunduran dirinya nggak ada. Itu namanya, nggak mengerti administrasi. Kan penggantian itu ada mekanismenya,” tegas Mustafa.
Menurutnya, Arifinto sudah mengajukan surat pengunduran diri ke PKS. Surat itu telah selesai diproses DPP PKS dan kini telah diajukan ke KPU.
Selanjutnya, kata dia, KPU memproses surat tersebut untuk selanjutnya diajukan kepada presiden. “Cepat atau lambatnya sangat tergantung dari SK Presiden. Kalau SK Presiden sudah terbit, pak Finto akan langsung mundur. Jadi semuanya ada mekanismenya,” jelas Mustafa Kamal.
Arifinto menyatakan mundur dari DPR setelah tertangkap kamera wartawan foto sedang melihat gambar porno saat sidang paripurna penutupan masa sidang III tahun 2010-2011, 8 April lalu. (ham)
