Anggota DPR RI Novita Wijayanti mengajak seluruh umat Muslim untuk memaknai hari Iduladha ini dengan penuh kasih sayang, kebersamaan, dan semangat gotong royong. Pernyataan ini disampaikannya di tengah pelaksanaan ibadah haji yang tahun ini diwarnai dengan para jemaah lansia dan penyandang disabilitas.
“Mari kita maknai Hari Raya Iduladha ini dengan penuh kasih, penuh kebersamaan, dan semoga Allah selalu memberikan kita kesehatan, panjang umur, keberkahan, dan kekuatan untuk melaksanakan nilai-nilai ajaran dari Nabi Muhammad SAW,” ujar Novita kepada Parlementaria di Padang Arafah, Makkah, Arab Saudi, Kamis (5/6/2025)
Pesan ini, baginya, tidak hanya menjadi refleksi spiritual, tetapi juga relevan dengan situasi di lapangan, khususnya dalam penyelenggaraan haji 2025 yang secara signifikan melibatkan jemaah lansia dan disabilitas. “Semoga kita semua bisa terus menjalani semuanya dengan semangat kegotongroyongan dan kebersamaan,” pungkas Politisi Fraksi Partai Gerindra itu.
Kondisi Terkini Jemaah Haji Lansia dan Disabilitas
Berdasarkan data Kementerian Agama, sekitar 30 persen dari total 241.000 jemaah haji Indonesia tahun ini merupakan lansia, dengan sebagian di antaranya masuk kategori berisiko tinggi (risti). Kondisi cuaca panas ekstrem di Makkah yang mencapai lebih dari 42 derajat celsius menjadi tantangan tersendiri bagi jemaah berusia lanjut dan penyandang disabilitas.
Sebab itu, Pemerintah Indonesia telah mengantisipasi dengan menerapkan skema khusus dalam pergerakan jemaah di fase Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Skema tersebut melibatkan pengangkutan khusus dengan armada bus berpendingin serta pendampingan intensif dari petugas haji khusus lansia dan disabilitas.
Lebih lanjut, Timwas Haji DPR RI menekankan pentingnya kolaborasi antara negara, petugas, dan sesama jemaah demi memastikan pelaksanaan ibadah yang aman dan manusiawi bagi para jemaah. Sementara itu, berdasarkan laporan yang diterima, jemaah haji Indonesia dari berbagai daerah dilaporkan dalam kondisi baik.
Pihak Kementerian Agama tetap mengimbau agar seluruh jemaah, khususnya lansia, menjaga stamina, cukup istirahat, dan tidak memaksakan diri dalam menjalankan rangkaian ibadah. Upaya ini krusial dilakukan demi menghindari risiko kelelahan berat atau dehidrasi selama menyelesaikan rangkaian ibadah haji.