Anggota Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Hillary Brigitta Lasut, menekankan bahwa dukungan terhadap rakyat Palestina harus dilihat sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan, bukan semata-mata persoalan agama, ras, atau batas negara.
Hal ini ia sampaikan dalam Konferensi Pemuda Indonesia untuk Gaza-Palestina yang digelar di Gedung Merdeka, Bandung, Sabtu (120/7/2025), sebagai bagian dari peringatan 70 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA).
"Kita tidak hanya bicara soal ras, negara, atau lainnya. Tapi kita berbicara soal kemanusiaan," ujar Hillary di hadapan ratusan peserta muda dari berbagai daerah.
Dalam kesempatan itu, Hillary mengutip pernyataan Paus Leo XIV saat pelantikannya di Vatikan, yang menyerukan agar semua orang yang memiliki hati nurani dapat terus memberikan bantuan kemanusiaan bagi para korban perang, termasuk yang terjadi di Gaza dan Ukraina.
"Kita ingin agar teman-teman tahu, ketika kita berbicara soal perdamaian, tentu yang kami inginkan adalah perdamaian untuk seluruh dunia," lanjutnya.
Ia juga menegaskan bahwa perhatian terhadap isu global seperti Palestina tidak berarti mengabaikan persoalan di dalam negeri. Menurutnya, perjuangan untuk keadilan dan kemanusiaan di tingkat global justru memperkuat komitmen bangsa Indonesia terhadap nilai-nilai universal.
"Bukan berarti kami tidak peduli dengan urusan dalam negeri. Namun ini mengenai kemanusiaan. Sudah sepatutnya kita ikut memperjuangkan kemerdekaan mereka," tegas politisi muda dari Fraksi Partai NasDem itu.
Pernyataan Hillary menegaskan posisi DPR RI, khususnya BKSAP, dalam menjadikan diplomasi kemanusiaan sebagai bagian penting dari misi parlemen di kancah internasional, sejalan dengan semangat Dasa Sila Bandung yang menekankan solidaritas dan keadilan bagi semua bangsa.