Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani, mengingatkan agar pembangunan dapur Program Makan Bergizi Gratis (MBG) segera dipercepat. Pasalnya, waktu yang tersisa untuk merealisasikan target pembangunan dapur hanya dua bulan ke depan.
“Kalau kita lihat dari target 300-an, yang berjalan baru sekitar 60-an. Padahal sekarang sudah bulan September, artinya kita hanya punya waktu tersisa Oktober dan November. Biasanya Desember itu untuk urusan birokrasi sudah selesai,” ujar Netty saat kunjungan kerja Komisi IX DPR RI bersama stakeholder MBG di Denpasar, Jumat (19/9/2025).
Netty menegaskan, keterlambatan operasional dapur dapat menghambat tujuan utama program MBG, yakni peningkatan status gizi anak-anak. Untuk itu, ia mendorong agar koordinasi Badan Gizi Nasional (BGN) dengan pemerintah daerah diperkuat agar pelaksanaan program lebih efektif.
“Seharusnya ada koordinasi antara BGN dengan pemerintah daerah dimanapun dia berada. Karena penentuan titik-titik dapur seharusnya berkoordinasi dengan pemerintah daerah, baik kota, kabupaten, maupun provinsi,” jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Deputi Pemantauan dan Pengawasan Badan Gizi Nasional (BGN), Iwan Dwi Susanto, menyebutkan bahwa pihaknya tengah berupaya mempercepat pembangunan dengan memanfaatkan lahan milik negara dan pemerintah daerah. “Kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri serta pemerintah daerah untuk percepatan pembangunan dapur MBG, termasuk memanfaatkan tanah BMN, Kodim, maupun pemda,” jelasnya.
Adapun diketahui, Komisi IX berharap percepatan ini dapat memastikan anak-anak segera menikmati manfaat program MBG, sehingga target penurunan angka stunting dapat tercapai sesuai dengan arahan Presiden.