Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Abdul Kharis Almasyhari menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas layanan Badan Karantina Indonesia, khususnya di wilayah Sulawesi Tengah. Ia mengungkapkan, sistem layanan karantina saat ini telah berjalan cukup baik, bahkan bisa dipantau secara real time melalui dashboard yang terhubung di seluruh Indonesia. Namun demikian, ia menilai fasilitas di lapangan masih terbatas, baik dari sisi sumber daya manusia, peralatan, maupun kapasitas bangunan.
“Kami melihat layanan karantina sudah berjalan dengan baik, bahkan melebihi kapasitas. Tapi kondisi di lapangan masih perlu ditingkatkan. Posturnya perlu dinaikkan, baik dari sisi bangunan, peralatan, maupun layanan. Untuk itu Komisi IV DPR RI mendorong dukungan anggaran tambahan bagi Badan Karantina Indonesia, agar peningkatan layanan dapat segera terwujud dan mampu memperkuat perlindungan sumber daya hayati nasional,” ujar Abdul Kharis di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, Senin (22/9/2025).
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Karantina Indonesia Sahat Manaor Panggabean menambahkan, saat ini sistem layanan telah berbasis digital dan terintegrasi dengan kementerian, lembaga, maupun negara mitra. "Sepanjang dokumen persyaratan lengkap, layanan bisa selesai dalam hitungan jam. Jadi saya ingatkan kepada pelaku usaha agar jangan memaksakan pengiriman kalau dokumennya belum lengkap. Ini penting untuk menjaga agar penyakit hewan, ikan dan tumbuhan dari luar tidak masuk dan merugikan Indonesia,” jelasnya.
Ia menekankan bahwa penyakit hewan, ikan, maupun tumbuhan tidak mengenal batas negara. Oleh karena itu, peningkatan kualitas karantina menjadi keharusan agar Indonesia sejajar dengan negara-negara maju.
“Kami berharap dukungan anggaran ke depan untuk memperbaiki instalasi karantina, laboratorium berstandar internasional, serta mempercepat layanan. Dengan begitu, karantina Indonesia tidak akan kalah dengan negara lain,” ujarnya.