Tiga Desa Porak-poranda

sumber berita , 07-05-2011

Sebanyak tiga desa di Kecamatan Rantaubayur Kabupaten Banyuasin, Kamis (5/5) pukul 23.00 diterjang angin puting beliung. Ratusan rumah dan pepohonan tumbang. Beruntung tidak korban jiwa dalam kejadian. Warga sempat menyelamatkan diri saat angin menerjang.

Sejumlah atap rumah panggung milik warga yang tinggal di pinggiran Sungai Musi tersebut berterbangan. Kuatnya deru angin juga membuat puluhan pohon besar yang ada di sekitar tiga desa juga roboh.

Puting beliung yang terjadi selama 30 menit itu, tidak menimbulkan korban jiwa karena sebagian warga masih belum tertidur pulas sehingga cepat menyelamatkan diri.

Total 108 rumah rusak diterjang puting beliung dengan rincian, Desa Srijaya 46 rumah rusak, Sejagung (44), Sungaililin (18).

Informasi yang berhasil dihimpun dari warga menyebutkan hujan deras disertai angin kencang ini mulai terjadi sejak pukul 21.00 hingga pukul 23.30 dan tiba-tiba suara angin yang menderu menerbangkan atap rumah dan puluhan pohon mulai bertumbangan. Mendengar suara menderu inilah warga yang masih terjaga langsung keluar rumah. Dan angin kencang ini terjadi lebih kurang setengah jam lamanya.

Kades Srijaya, Hasanul Basri yang dihubungi membenarkan adanya kejadian tersebut. Menurut dia, Dari 5 dusun yang ada di desa ini sebanyak 3 dusun yang rumah warga roboh dan pepohonan yang bertumbangan. Yakni Dusun I, II dan III. Dusun yang terparah tersapu angin kencang yakni di Dusun III.

“Bukan hanya rumah yang roboh, atap rumah yang berterbangan banyak pohon yang tumbang. Pohon yang ada di belakang rumah saya juga tumbang, tapi alhamdulillah warga saya tidak ada yang menjadi korban. Karena mereka cepat keluar rumah, tapi memang pada malam itu suara anginnya kencang sekali, seperti suara pesawat terbang lewat,” cerita Hasanul dihubungi via telepon, Jumat (6/5).

Kendati banyak rumah yang rusak, namun warga selamat tidak ada yang tertimpa atap ataupun bagian rumah lainnya karena mereka cepat menyelamatkan diri. “Pada saat kejadian warga masih banyak yang belum tidur, sehingga mendengar suara deru angin yang cukup kencang warga bersiap-siaga sehingga dapat menyelamatkan diri,“ katanya.

Musibah ini telah dilaporkan ke Dinas Kesejahteraan Sosial (Dinkesos) Kabupaten Banyuasin dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banyuasin, serta camat Rantau Bayur. “Saat ini warga yang rumahnya roboh masih mengungsi di rumah tetangga terdekatnya. Dan dia berharap agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuasin sesegera mungkin mendirikan tenda darurat dan memberikan bantuan kepada korban angin kencang ini,” katanya.

Terpisah Kepala Dinkesos Kabupaten Banyuasin, Drs Iskandar DM MM melalui Kabid Dalyanresos Drs Indra Kusuma mengatakan pihaknya telah menerima laporan terkait kerusakan sejumlah rumah penduduk ditiga desa itu. Dan dari laporan yang diterimanya ada sekitar puluhan rumah yang mengalami rusak berat. Pihaknya telah menyalurkan bantuan kepada korban angin kencang ini. “Kita setelah mendapatkan laporan langsung menyalurkan bantuan. Untuk tahap awal ini kita salurkan 38 karung beras dan sejumlah peralatan dapur lainnya. Nah, untuk bantuan perbaikan rumah ini belum, tetapi akan kita usahakan,” tukas Indra.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Banyuasin H Arkoni MD didampingi Suis Tiqlal Effendy SE saat meninjau lokasi, berharap agar masyarakat bisa lebih mewaspadai tidak menentunya iklim akhir-akhir ini.

Tower Roboh Sementara hujan deras dan angin kencang yang terjadi pada, Kamis (5/5) pukul 23.30 di beberapa wilayah Kota Palembang, mengakibatkan sebuah tower pemancar di Kantor Kecamatan Sukarami patah. Tidak hanya itu, beberapa atap rumah juga rusak dan beberapa pohon tumbang.

Pantauan Sripo di lapangan, wilayah yang parah terkena hujan deras disertai angin kencang tersebut, terjadi di wilayah Kebun Bunga. Di wilayah ini, ada beberapa rumah yang atapnya berterbangan seperti di toko bangunan Bunga Tanjung yang berada 200 meter dari kantor camat Sukarami. Atap toko bangunan tersebut terbang dan jatuh terkena angin kencang.

Ternyata, tower pemancar untuk radio dan internet yang berada di kompleks Kantor Kecamatan Sukarami, juga roboh. Tower tersebut patah di bagian bawah dengan besi yang dicor. Tower setinggi lebih dari 20 meter tersebut, jatuh menimpa pohon di seberang jalan dan kantor UPTD Disdikpora Kecamatan Sukarami.

Camat Sukarami Lisma Peni SSos MM ketika dikonfirmasi menuturkan, pihaknya masih belum mengetahui berapa total kerugian yang dialami akibat tower yang roboh akibat diterjang angin. Pihaknya juga telah melaporkan dan telah di cek bagian umum Pemkot Palembang, dan akan secepatnya melakukan perbaikan.

“Yang pasti pelayanan terhadap masyarakat akan terhambat, terutama pelayanan pembuatan KTP dan KK. Apalagi sekarang persiapan untuk e-KTP, kita akan meminta bantuan kepada kecamatan terdekat untuk melayani masyarakat yang ada diwilayah kita,” ujarnya. Lisma juga meminta maaf kepada masyarakat bila tidak dapat terlayani dengan baik, karena jangkau waktu perbaikan belam diketahui.

Kasi Observasi dan Informasi BMKG Kota Palembang, AGus Santosa menuturkan, hujan deras disertai angin kencang terjadi dikarenakan terjadinya awan cumulonimbus. “Prosesnya terjadi sangat cepat dan singkat. Sehingga mengakibatkan angin kuat di beberapa wilayah Kota Palembang,” jelasnya.

Angin kencang tersebut menurut Agus Santosa, mirip seperti angin puting beliung yang berputar-putar lalu berpindah tempat. Wilayah yang terkena sapuan angin kencang tersebut terjadi di wilayah Banyuasin, Sukarami dan Kenten. Namun menurut Agus, wilayah yang parah terkena sapuan angin berada di wilayah Kebun Bunga.

Menurut Agus, kecepatan angin saat kejadian berlangsung mencapai 38 knots atau sekitar 70,4 km/jam. Sedangkan intensitas curah hujan normal/sedang tercatat di Bandara SMB II dengan ketinggian 26,3 milimeter dan di Kenten 40,3 milimeter. (udn/mg4/mg14)

Diposting 10-05-2011.

Mereka dalam berita ini...

Sulistikal Effendi

Anggota DPRD Kab. Banyuasin 2009-2014 Kab. Banyuasin 5
Partai: Golkar

Arkoni Md

Anggota DPRD Kab. Banyuasin 2009-2014 Kab. Banyuasin 5
Partai: Hanura