Dilegalkan, judi picu kriminal

Jika praktik perjudian dilegalkan ( diresmikan beroperasional) oleh Pemerintah. Maka potensi tingkat kriminal ditengah masyarakat akan besar terjadi di Indonesia ini. Pasalnya, judi merupakan kerjaan yang paling ditentang, dikarenakan bisa membawa kesengsaraan pada umat yang melakukan judi.

“Seandainyapun praktik perjudian akan dan dilegalikan di Indonesia serta di Sumatera Utara (Sumut) ini, kami dari Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) yang akan terdepan menentang dan menolaknya dilegalkan. Sebab itu merupakan perbuatan yang dilarang agama yang akan menghancurkan umatnya yang mengerjakan,” tegas Ketua GPK, Sumut Bustami HS, kepada Waspada Online, malam ini.

Mantan Ketua Cabang Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kabupaten Asahan ini, mengatakan perjudian itu adalah kerjaan yang membuat orang melaksankannya lupa untuk beribadah dan bekerja. Karna judi membuat orang candu dan tergiur akan emosi menangnya, dan sebaliknya orang yang kalah akan murka dengan emosi kalahnya. Maka,akibat adanya praktek perjudian dilegalkan, tingkat perbuatan, perampokan, pencurian, penipuan,dan lainnya akan meningkat tajam.

Meskipun sebut eks Ketua DPRD Asahan ini, praktik judi itu bisa menguntungkan bagi pemerintah untuk menambah keuangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari retribusi pajak yang diminta dari lokasi atau wilayah perjudian. Maka, itu semua tidak akan bisa menjadi alasan yang membuat seluruh orang untuk melegalkan judi. Jadi siapun yang mendukung dan mensetujui akan adanya judi di negara NKRI itu, orang itu berarti kafir, karena mendukung dan menyetujui judi, ujarnya lagi.

“Siapapun orang yang melegalkan dan melaksankan judi itu adalah orang kafir. Karena mendukung adanya judi kerja yang laknat yang mensengsarakan umat yang melaksanakannya,”tegas ketua Komisi B DPRD Sumut ini.