Untuk meningkatkan kinerja sosialisasi Rencana Strategis (Renstra) 2010- 2014, DPR RI akan menggaet pakar berbagai disiplin ilmu dari perguruan tinggi.
Anggota Komisi X Theresia Pardede mengatakan, kerja sama ini sangat diperlukan dalam pembentukan badan fungsional keahlian. “Kami membutuhkan bantuan dari perguruan tinggi, utamanya untuk penguatan di badan fungsional keahlian. Saya harap ada pakar perguruan tinggi dari berbagai disiplin ilmu yang mau berbagi tapi tidak melalui partai,” ungkap Theresia yang juga anggota Badan Urusan Rumah Tangga( BURT) seusai sosialisasi Renstra 2010-2014 DPR RI di Universitas Padjadjaran (Unpad), Jalan Dipatiukur,Kota Bandung, kemarin.
Menurut dia, hingga saat ini belum ada desain pembentukan badan fungsional, baik itu sistem kerja dan tempatnya. Namun, perancangan desainnya ditargetkan sudah selesai tahun ini. “Untuk itu, kami melakukan roadshow ini. Kita enggak ingin kelamaan karena ini jadi tulang punggung kinerja DPR. Kita hanya kerja keras dong enggak kerja cerdas,” ujar anggota Fraksi Demokrat yang akrab dipanggil Tere ini. Dia mengungkapkan, kegiatan ini adalah pertama kalinya DPR membuat renstra dan disosialisasikan ke perguruan tinggi di Indonesia, antara lain Universitas Tanjung Pura, Pontianak, Kalimantan Barat; Unpad Bandung; dan Universitas Mataram,Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Kami harap dengan kunjungan ini akan memperkaya renstra, terutama operasionalnya,” tandas Tere. Anggota Komisi IV DPR Markus Nari menambahkan, hingga saat ini DPR hanya memiliki dua staf ahli,berbeda dengan badan eksekutif yang memiliki staf ahli di setiap kementerian.“ Kami harapkan perguruan tinggi bisa memberikan input. Kalau seperti ini, pemerintah jauh lebih kuat daripada DPR dan nantinya tidak seirama. Ini titik awal yang baik, semoga 2014 lebih bagus,” jelasnya. Markus mengatakan, selama ini imej DPR belum sesuai dengan rakyat,apalagi dengan minimnya staf ahli. Padahal, masih banyak yang harus dikerjakan oleh DPR.
Karena itu, kerja sama dengan perguruan tinggi ini untuk bisa mengukur kinerja DPR.“Kami ingin menunjukkan pada masyarakat kalau DPR bekerja dan ada aturan main yang terarah. Ini juga sebagai pencitraan kepada masyarakat,” ungkap Markus. Hadir dalam acara tersebut berbagai perguruan tinggi di Jabar, salah satunya dari Unpad yang menjadi tuan rumah. Direktur Kerja Sama Unpad Ramdan Panigoro menyambut baik niatan DPR tersebut. Menurut dia, hingga saat ini baru satu pakar ekonomi Unpad,Kemal Hidayat,yang terlibat langsung.
“Ternyata mereka membuka diri dengan meminta bantuan perguruan tinggi. Ya, kami memberikan masukan, salah satunya supaya mereka meningkatkan kualitas,” katanya.