Delegasi Parlemen Indonesia mendesak Organisasi Parlemen se-Dunia (IPU) tidak hanya menjawab permasalahan global tetapi juga tantangan regional.
"IPU harus berperan aktif mendukung peningkatan kerjasama antara IPU dan organisasi regional/inter regional seperti APPF, AIPA, APA, FASPPED dan PUIC,"jelas Anggota BKSAP Helmy Fauzy dari F-PDIP, saat sidang Asia Pasific Group Inter Pariliamentary Union (IPU), di Gedung DPR, Kamis, (14/7).
Helmy Fauzy menjelaskan IPU harus memfasilitasi dan mengidentifikasi tidak hanya persoalan global semata tetapi juga tantangan regional. Rencana strategi IPU harus berada di bawah tujuan dan dorongan berbagai negara Parlemen dalam mencapai target penuntasan persoalan Internasional maupun regional.
"Untuk mencapai misi IPU perlu dibentuk grup kerjasama dalam menjawab isu persoalan yang ada. Oleh karena itu, IPU harus memberikan bantuannya kepada parlemen dan anggotanya dalam meningkatkan kemampuannya mengidentifikasi, memfasilitasi strategis dalam kerangka regional," jelasnya.
Dalam rencana kerja strategis IPU, di butir standar dan arahan IPU. Jelas Helmy, Parlemen Indonesia mendorong perluasan demokrasi dan pengakuan terhadap budaya lokal, maupun norma-norma dalam menjawab persoalan regional maupun internasional.
Terdapat 6 negara peserta delegasi Asia Pasific Group yaitu Australia, Kamboja, Kanada, Iran, Indonesia, dan Korea. Sementara Negara peninjau yaitu Cina, India, Japan dan Thailand.