Pius Lustrilanang: Renstra untuk Perkuat Kelembagaan DPR

Rencana Strategis (Renstra) DPR RI Tahun 2010-2014 dibentuk untuk memperkuat kelembagaan DPR di dalam sistem ketatanegaraan.

Hal itu dikatakan Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI, Pius Lustrilanang dalam diskusi Sosialisasi Renstra DPR di kampus Universitas Mataram Nusa Tenggara Barat kemarin (6/7). Pius memaparkan lembaga DPR yang kuat merupakan amanat konstitusi.

“DPR yang kuat akan menjadi penyeimbang bagi eksekutif, sehingga bisa melakukan fungsi kontrol dan menjalankan check and balances,” ucap Pius menjelaskan.

Politisi Senayan dari fraksi Gerindra yang menjadi pimpinan Rombongan BURT ini menjelaskan, pihaknya sengaja memilih Unram untuk melakukan sosialisasi Renstra, sekaligus menyerap aspirasi untuk perbaikan Renstra ke depan. Unram merupakan salah satu perguruan tinggi negeri ternama di Kawasan Timur Indonesia.

Ia mengatakan, tujuan sosialisasi Renstra DPR 2010-2014 adalah untuk menyebarluaskan kepada pemangku amanah mengenai rencana lima tahunan DPR termasuk agenda prioritas yang akan dicapai. Disamping itu untuk memberikan penjelasan serta pemahaman yang objektif tentang permasalahan atau kegiatan lembaga DPR, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman di masyarakat.

Pius menambahkan, visi dan misi Renstra dijabarkan melalui tujuh prioritas pencapaian DPR RI lima tahun ke depan. Di antaranya penguatan lembaga, penguatan kehumasan DPR RI, kemandirian pengelolaan anggaran DPR RI, pengembangan prasarana utama, perpusatakaan parlemen, penguatan sarana representasi, dan pengembangan E-Parliament.

Pembantu Rektor I Unram, Prof. Lalu Wira Sapta Karyadi, mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih kepada anggota BURT DPR yang telah memilih Unram sebagai salah satu lokasi sosialisasi dan menyerap aspirasi untuk kawasan timur Indonesia.

"Unram memang sudah beberapa kali menjadi lokasi kunjungan kerja bagi anggota DPR dalam rangka menyerap aspirasi di daerah," ujarnya. 

Dalam sesi diskusi sejumlah pakar Unram menyampaikan pendapat dan masukannya. Pakar ekonomi Unram, DR Fauzy Agam mengatakan, Renstra perlu disusun kembali atau diterjemahkan kembali ke dalam Renstra masing-masing komisi, sehingga komisi sebagai alat kelengkapan dewan dapat menjalankan fungsinya dengan baik dan terarah.

Sementara itu, anggota BURT DPR RI dari fraksi Golkar, Josef A Nae Soi mengatakan, DPR mempunyai 3 masalah penting, yaitu ketiadan pedoman, kealpaan jalur, dan kekosongan asumsi. Dengan adanya Renstra, kata Josef, diharapkan bisa mengisi kekosongan-kekosongan tersebut.

“Banyak yang berpendapat SWAT analysis yang dilakukan dalam Renstra masih kurang. Untuk itu masukan-masukan dan pendapat para akademisi diharapkan dapat mengisi kekosongan asumsi tersebut. Melalui masukan diskusi ini, kami dapat masukan bagi perbaikan Renstra ke depan,’’ ucapnya berharap.  

Sosialisasi Renstra ke Unram kali ini diikuti 10 orang anggota BURT DPR, yaitu Pius Lustrilanang (Ketua Tim), Muslim (F-PD), Agung Budi Santoso (F-PD), Agus Bastian (F-PD), Rinto Subekti (F-PD), Josef A Nae Soi (F-PG), H Budi Supriyanto (F-PG), Muhammad Lutfi (F-PG), HM Syafruddin (F-PAN), dan Kemal Azis Stamboel (F-PKS).

Diposting 08-08-2011.

Dia dalam berita ini...

Pius Lustrilanang

Anggota DPR-RI 2009-2014 Nusa Tenggara Timur I
Partai: Gerindra