Dewan Ragukan Validitas Hasil

Komisi D DPRD Surabaya meragukan validitas hasil sensus penduduk. Banyak warga dari beberapa kelurahan dan kecamatan yang mengadukan proses sensus yang dilakukan asal-asalan.

Bahkan,ada di antara mereka yang langsung menilai hasil sensus tersebut amburadul serta menyesatkan. Adalah anggota Komisi D Masduki Toha yang kemarin menyuarakan hal itu. ”Tiga hari terakhir saya reses ke Kelurahan Lidah Kulon, Kelurahan Lidah Wetan dan Kelurahan Jeruk di Kecamatan Lakarsantri. Rata-rata warga mengadukan proses sensus penduduk,” terang Masduki kemarin. Sebagaimana keluhan yang diterima, politisi PKB ini menyebut kalau sensus penduduk tanpa diawali turunnya petugas sensus ke kampung-kampung. 

Artinya, tidak ada petugas sensus yang mendatangi tiap rumah warga (door to door) untuk melakukan pendataan. ”Tahu-tahu petugas mendatangi rumah warga dan langsung menempel stiker sensus. Stiker itu sudah ada tulisannya sejak awal dipasang. Kalau semacam itu tidak salah jika ada warga yang meragukan hasil sensus,” sambungnya. Sekretaris GP Ansor Jawa Timur ini juga yakin data hasil sensus itu kurang, bahkan tidak valid. Menurutnya, bisa saja dari tiap keluarga atau rumah yang menjadi obyek sensus ada yang penghuninya berkurang seiring ada jiwa yang meninggal, dan atau bertambah bersamaan bertambahnya jumlah jiwa yang baru lahir. 

”Data ini penting. Tidak sesederhana untuk pendataan saja, tapi data itu dijadikan acuan pemerintah dan pihak lain sehubungan program yang akan dijalankan. Misalnya,pemerintah mau menjalankan program jaminan kesehatan masyarakat daerah, atau ada pihak swasta yang hendak memberikan bantuan CSR (corporate social responsibility), tentunya kan bisa tidak tepat sasaran,” paparnya. Merespon masalah ini, kata Masduki,paska lebaran pihaknya akan memanggil BPS Surabaya. 

”Beberapa pertanyaan akan kita sampaikan,di antaranya seperti apa proses rekruitmen petugas sensus, tingkat pendidikannya apa?. Dan ada atau tidak pelatihan yang sebelumnya diberikan bagi petugas sensus. Selain itu ada pertanyaan lain,” tegasnya. Hal senada disampaikan Ketua Komisi B DPRD Surabaya Moch Machmud. Machmud yang juga reses di daerah pemilihan yang sama dengan Masduki, Surabaya V, juga mendengar keluhan yang sama.

Dia menengarai pengisian data pada stiker sensus yang ditempel dicomot dari data RT, RW atau kelurahan. Kalaupun benar, data tersebut tidak akan menjamin karena jumlah penduduk selalu fluktuatif.