Perbedaan penetapan 1 Syawal 1432 Hijriah yang berimbas pada perbedaan hari perayaan Lebaran hendaknya disikapi secara wajar. Tak harus dibesar-besarkan karena perbedaan itu rahmat bila disekapi secara benar.

Pernyataan itu disampaikan Wakil Ketua Komisi VIII DPR Chairun Nisa kepada Jurnalparlemen.com, Selasa (30/8), menyikapi hasil sidang isbat pemerintah Senin (29/8) malam.

"Idealnya penetapan 1 Syawal dari pemerintah tidak mepet sehingga masyarakat tidak bingung dan tidak merasa terombang-ambing," kata anggota Fraksi Partai Golkar ini.

"Tapi memang melihat hilal harus di ujung Ramadan dan ini tidak bisa disalahkan juga," lanjutnya.

Sekarang yang penting, kata Nisa, menjaga ukhuwah islamiyah dan tidak menyalahkan satu dengan lainnya. "Menjaga ukhuwah islamiyah hukumnya wajib," ujarnya