Kalangan DPD RI prihatin dengan cara yang dilakukan para anggota Panwaslu di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar). Mereka terpaksa mengemis di pasar untuk mengumpulkan dana operasional pemilihan gubernur (Pilgub) Sulbar.
"Ini sangat memprihatinkan. Kejadian ini tidak seharusnya terjadi jika DPRD dan Pemprov Sulbar memiliki perencanan yang baik dalam penganggaran Pilgub," kata Anggota DPD RI asal Sulbar, Muhammad Asri Anas, dalam rilisnya ke Tribunnews.com, Kamis (15/9/2011).
Seperti diberitakan Tribunnews.com, kemarin puluhan panitia pengawasan pemilu (Panwaslu) Kabupaten dan Panwaslu Kecamatan di Kabupaten Polman Sulbar menggelar aksi penggalangan dana ke sejumlah masyarakat Polman dengan mengemis di Jl Provinsi Sulbar tepatnya di depan pasar Pekkabata, Polman, Sulbar. Penggalangan dana yang dilakukan Panwaslu Kecamatan dan Kabupaten Polman menggunakan kardus indomie.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk keprihatinan terhadap anggaran Panwaslu Sulbar yang hingga kini belum dicairkan oleh tim eksekutif serta belum disahkan oleh DPRD Sulbar. Padahal pemungutan suara Pilgub Sulbar akan digelar awal Oktober 2011.
"Saya sudah pernah mengkritik ini design untuk melemahkan proses Pilgub atau memang tidak tahu.Regulasi harus diperbaiki dan masih ada waktu," kata Asri.
Ketua Panwaslu Polman Murtaji Anwar mengatakan aksi mengemis di jalan ini dilakukan sebagai bentuk keprihatinan terhadap anggaran Panwaslu Sulbar yang hingga kini belum dicairkan oleh tim eksekutif serta belum disahkan oleh DPRD Sulbar.
“Aksi mengemis di jalan ini dilakukan secara serentak dengan Panwas yang ada di Kecamatan. Dan ini sebagai bentuk keprihatinan kita terhadap Panwas Sulbar yang hingga hari ini anggaran senilai Rp 4 miliar belum juga di cairkan," ujarnya.