Siapa Caleg 2024 untuk DPR-RI/ DPD-RI/ DPRD Prov. dan DPRD Kab./Kota-mu? Cek di sini...

Berita Anggota Parlemen

Negosiasi Buntu, Pemerintah Disarankan Buy Back

sumber berita , 29-09-2011

Pemerintah Singapura diharapkan mengerti terhadap situasi Indonesia dalam hal pemenuhan kebutuhan gas dalam negeri.
Apabila rencana renegosiasi menemui jalan buntu, salah satu jalan yang paling dimungkinkan adalah buy back.

Menurut anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Demokrat Albert Yaputra, semua pihak diharapkan optimistis atas rencana pemerintah merenegosiasi kontrak-kontrak Liquid Natural Gas (LNG). Termasuk pasokan gas ke Singapura, dimana salah satu tujuannya untuk pemenuhan kebutuhan domestik yang saat ini dinilai kurang.  Di samping tetap mengusahakan perbaikan energi mix, semisal untuk meningkatkan daya saing PT PLN (Persero) dan industri pupuk.

"Kita tidak boleh pesimistis dan harus melihat niat baik pemerintah untuk memulai renegosiasi. Kita melihat itu baik dan butuh perjuangan. Karena pemerintah berusaha memberikan yang terbaik untuk negara," kata Albert kepada Jurnalparlemen.com di Jakarta, Rabu (28/9) malam.

Lebih lanjut Albert mengungkapkan bahwa dalam upaya meningkatkan daya saing, efisiensi dan efektifitas PLN memang tidak terlepas dari adanya pasokan gas yang mencukupi. Sebab, dengan pasokan gas yang cukup tentunya PLN bisa melakukan penghematan dari sisi cost produksi. Dan implikasi penting lainnya yakni, besaran subsidi listrik juga bisa ditekan semaksimal mungkin tanpa harus menaikkan tarif dasar listrik.

Albet menuturkan dalam proses renegosiasi kontrak LNG tersebut, tidak menutup kemungkinan kedua belah pihak akan mempertahankan argumennya. Termasuk Singapura yang tercatat kontraknya hingga tahun 2023, oleh karena itu diperlukan kepiawaian tim lobi (tim renegosiasi). Sebab jika tim lobi bisa menjembatani maka titik temu pembahasan ulang tersebut dipastikan akan berjalan dengan mulus dan sesuai dengan harapan.

"Untuk Singapura saya setuju sekali dan itu penting untuk pemenuhan kebutuhan kita. Selain lokasinya dekat dengan Indonesia, dari sisi jumlah juga besar sekali. Jadi saya kira Singapura harus memahami kebutuhan kita dimana kita sudah lama bertetangga dengan baik dan saling menghormati dan kita harapkan Singapura pahami kalau kita saat ini lagi butuh," ujarnya.

Namun ketika ditanya, apabila upaya renegosiasi pemerintah menemui jaan buntu, Albert mengatakan salah satu jalan keluar yang kemungkinan bisa ditempuh adalah buy back.

"Kalau waktu itu kan kita membantu memberikan kontrak sebesar besarnya tidak masalah. Saat ini kan kita butuh, alangkah baiknya giliran saat ini mereka mengerti kalau kebutuhan kita sangat besar dan kita harus merenegosiasi kembali. Namun jika gagal ya jalan terbaiknya adalah buy back, sebab kalau penghentian jelas tidak bisa dan tida dibenarkan mengambil keputusan sepihak," terangnya.

"Tapi harapan kita sudah bisa ada titik temu sebelum tim lobi terjunlah. Dan saya yakin tim lobi yang dibentuk oleh pemerintah adalah tim hebat," imbuhnya.

Diposting 30-09-2011.

Dia dalam berita ini...

DPR-RI 2009 Kalimantan Barat
Partai: Demokrat