Anggota Komisi XI DPR Kemal Azis Stamboel mengusulkan Tim Ekonomi Kabinet Baru yang telah dilantik hari ini harus segera berkonsolidasi dan bergerak cepat untuk mengelola perekonomian nasional di tengah ancaman resesi dan krisis ekonomi global yang makin serius. Pasalnya, proyeksi G-20 terkait pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini dan tahun depan yang turun drastis, menandakan ancaman tersebut.
“Meski Indonesia memiliki fundamental ekonomi cukup baik, tapi kita tetap berisiko terkena imbas krisis dan resesi. Kebijakan ekonomi ke depan harus jelas dan padu. Konflik di dalam tim ekonomi sebelumnya terkait kebijakan perdagangan harus dibenahi segera,” katanya, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (19/10).
Seperti diketahui, G-20 terakhir memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dunia hanya 1% di tahun 2012. Padahal, tiga pekan sebelumnya G-20 masih memprediksikan ekonomi dunia masih bisa tumbuh 4%, dengan kontribusi dari ekonomi negara maju tumbuh 1,5% dan negara berkembang 6%.
Perlambatan ekonomi dunia ini diindikasikan oleh lima kondisi penting. Pertama, adanya intensifikasi risiko di Eropa yang makin menjadi-jadi. Kedua, adanya perlambatan di Amerika Serikat akibat faktor fiskal. Ketiga, adanya tekanan pada pasar obligasi. Keempat, adanya ancaman ekonomi yang memanas (overheating) di negara berkembang. Kelima, risiko politik di kawasan Timur Tengah yang kian memanas.
Proyeksi ini, menurut Kemal, menunjukkan betapa semakin seriusnya dampak krisis dan resesi kedepan. Ini juga akan berdampak serius terhadap China sebagai pengekspor besar, yang trade-nya dengan kita juga tinggi, terutama ekspor kita. "Maka itu, tim ekonomi kabinet baru harus bergerak cepat memfromulasikan kebijakan antisipasi dan memastikan eksekusinya bisa berjalan,” ujarnya.