Siapa Caleg 2024 untuk DPR-RI/ DPD-RI/ DPRD Prov. dan DPRD Kab./Kota-mu? Cek di sini...

Berita Anggota Parlemen

Dividen BUMN Farmasi Diusulkan Dikurangi

sumber berita , 25-10-2011

Kementerian Badan Usaha Milik Negara mengusulkan adanya penghentian sementara (moratorium) terkait dengan target setoran dividen dari badan usaha farmasi. Alasannya, perusahaan masih membutuhkan modal untuk penelitian dan pengembangan serta revitalisasi sejumlah mesin tua.

Saat ini perolehan rata-rata dividen tunai dari badan usaha farmasi sekitar 30 persen dari total laba perseroan.
“Seandainya diizinkan, dividen kecil saja, setidaknya dalam tiga tahun ke depan,“kata Deputi Bidang Usaha Industri Strategis dan Manufaktur Irnanda Laksanawan kemarin.

Tahun depan, kata Irnanda, PT Indofarma (Persero) Tbk dan PT Kimia Farma (Persero) Tbk bakal digabung menjadi satu. Akhir tahun ini rencananya Indofarma akan melakukan reevaluasi aset sebagai bagian dari rencana regrouping badan usaha.

“Rencananya Indofarma akan go private, kemudian dibeli Kimia Farma pada semester I atau II 2012,”ujarnya.

Namun rencana ini, kata dia, “Tergantung respons pasar.” Pada tahun ini Indofarma akan melakukan kuasi reorganisasi pada 16 November.

Rencana ini, kata Direktur Utama Indofarma Djakfaruddin Junus, sudah mendapat persetujuan Kementerian.

Kuasi reorganisasi dilakukan untuk menutup saldo kumulatif rugi perseroan sejak 2003. Berdasarkan data, saldo defisit perseroan sebesar Rp 97,1 miliar, setelah diperhitungkan dengan selisih penilaian aset dan kewajiban Setelah kuasi reorganisasi, aset perseroan akan menjadi Rp 1,03 triliun pada 31 Juni 2011. Angka ini meningkat sekitar Rp 265,936 miliar bila dibandingkan dengan periode yang sama pada 2010 sebesar Rp 764,154 miliar.

Membaiknya kondisi keuangan akan mendorong perseroan membagikan dividen kepada para pemegang saham. Menurut Djakfaruddin, kinerja keuangan dalam beberapa tahun terakhir tidak terlalu cemerlang. Penju
alan pada 2006 sebesar Rp 1,02 triliun, pada 2007 sebesar Rp 1,27 triliun, dan pada 2008 sebesar Rp 1,47 triliun.
Selain itu, penjualan pada 2009 sebesar Rp 1,12 triliun dan pada 2010 sebesar Rp 1,04 triliun.

Namun perseroan masih membukukan rugi bersih pada 2006 sebesar Rp 15 miliar, 2007 sebesar Rp 11 miliar, 2008 sebesar Rp 5 miliar, 2009 sebesar Rp 2 miliar, dan pada 2010 sebesar Rp 12 miliar.

Hingga September, kata dia, penjualan sudah Rp 650 miliar dan pada akhir tahun diperkirakan mencapai Rp 1,3 triliun. Sedangkan laba bersih bakal mencapai Rp 10 miliar.“ Hingga akhir tahun, kami perkirakan bottom line mencapai 4 persen dari pendapatan.“

Wakil Ketua Komisi Badan Usaha Dewan Perwakilan Rakyat Aria Bima mendukung usulan Kementerian.
Dewan, kata dia, akan segera membicarakan rencana ini dengan pemerintah. “Kami mendukung usulan pengurangan setoran dividen.“

Diposting 25-10-2011.

Dia dalam berita ini...

DPR-RI 2009 Jawa Tengah V
Partai: PDIP