Siapa Caleg 2024 untuk DPR-RI/ DPD-RI/ DPRD Prov. dan DPRD Kab./Kota-mu? Cek di sini...

Berita Anggota Parlemen

Perpustakaan Kalsel Kurang Tenaga Pustakawan

sumber berita , 04-11-2011

Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) meminta untuk menambah jumlah tenaga Pustakawan yang ada di daerahnya. Jumlah Pustakawan yang ada sekarang masih sangat sedikit untuk melayani 1.561 perpustakaan yang ada di seluruh Provinsi ini.

            Demikian disampaikan Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Kalimantan Selatan H.M. Hawari saat menerima kunjungan kerja Komisi X DPR, Selasa (1/11) yang dipimpin Ketua Komisi X DPR Mahyuddin.

            Hawari mengatakan, saat ini jumlah pustakawan yang dimiliki Provinsi Kalsel hanya 116 orang.  Idealnya, kata Hawari, Pustakawan itu ada di setiap perpustakaan. “Jadi kalau ada 1.561 perpustakaan, pustakawan yang kita butuhkan sejumlah itu,” katanya.

            Hawari menambahkan, tenaga Pustakawan ini tentunya sangat diperlukan untuk mendapatkan tenaga ahli di bidang perpustakaan. Karena sebuah perpustakaan memang perlu memiliki orang-orang profesional yang ahli dibidangnya.   

            Untuk mengatasi kekurangan tersebut, pihaknya telah bekerja sama dengan Universitas Terbuka (UT) membuka S1 jurusan Perpustakaan. Selain itu, pihaknya juga melakukan kerjasama dengan IAIN membuka Diploma 3 Perpustakaan.

            Dengan kerja sama ini diharapkan akan semakin banyak pustakawan-pustakawan yang akan tumbuh dari dua perguruan tinggi ini untuk mengisi lowongan yang ada di daerahnya. Hanya saja dia menyampaikan, untuk mengangkat Pustakawan menjadi PNS juga sangat sulit, karena formasi pegawai untuk Pustakawan belum ada.

            Hawari menambahkan,  dari 1.561 perpustakaan yang ada di di daerahnya menyebar ke seluruh daerah yakni  Perpustakaan Daerah Provinsi 1  buah, Perpustakaan Daerah Kab/Kota 13 buah, Perpustakaan Kecamatan Percontohan 6 buah, Perpustakaan Desa/Kelurahan 271 buah, Perpustakaan Sekolah 1.160 buah, Perpustakaan Perguruan Tinggi 55 buah, Perpustakaan khusus (Dinas/Instansi) 25 buah dan Perpustakaan Masjid 30 buah.

Menurut Hawari ada berbagai kendala yang dihadapi terkait dengan perpustakaan di daerahnya diantaranya masih terbatasnya jangkauan pelayanan perpustakaan sampai ke perdesaan. Selain itu, masih kurangnya koleksi buku-buku yang  banyak diminati masyarakat, serta masih rendahnya minat baca di masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut Hawari mengusulkan untuk mengembangkan Perpustakaan dengan target 150 Buah Perpustakaan Percontohan dan perpustakaan Desa/Kelurahan.

Usulan ini disampaikan dengan maksud dalam rangka pengembangan perpustakaan dan pembudayaan gemar membaca. Ini dilakukan melalui promosi/kampanye Pembudayaan Gemar Membaca dan mengembangkan perpustakaan berbasis teknologi. Di Kalsel saat ini, tambahnya, dari 1.561 perpustakaan, hanya ada enam buah perpustakaan percontohan.

Saat meninjau langsung perpustakaan yang ada di Kalsel, Mahyuddin mengatakan, perpustakaan provinsi yang dilihatnya cukup baik, dengan bangunan, sarana dan prasarana yang memadai.

Menurut Mahyuddin, koleksi buku-buku yang ada di perpustakaan provinsi ini cukup lengkap, namun yang terpenting pihak perpustakaan  harus mampu menarik masyarakat untuk selalu berkunjung ke perpustakaan. 

Dengan seringnya masyarakat berkunjung ke perpustakaan, secara tidak langsung sudah menumbuhkan gemar membaca. Selama ini diakuinya, minat baca masyarakat kita relatif masih rendah dan Badan Perpustakaan perlu terus menerus mengkampanyekan budaya membaca ini sampai ke pelosok-pelosok desa.

Diposting 04-11-2011.

Dia dalam berita ini...

DPR-RI 2009 Sumatera Selatan II
Partai: Demokrat