ASEAN Tenang-tenang Saja, Amerika Kebakaran Jenggot

Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin menilai keputusan AS menempatkan pangkalan militer di Darwin, Australia bisa dilihat dalam konteks sengketa wilayah kepulauan Spratly yang diklaim oleh Filipina, Brunei, Cina dan Vietnam.

“Bangsa-bangsa ASEAN sepakat menyelesaikan sengketa itu tidak dengan kekuatan bersenjata. Termasuk sengketa Ambalat dengan Indonesia. Amerika Serikat hadir dengan alasan menjaga keseimbangan keamanan. Sementara bangsa-bangsa yang terlibat sengketa tenang-tenang saja. Ini dapat menimbulkan ketegangan di ASEAN, bahkan bisa memancing penambahan pasukan China di situ,” ujarnya ketika dihubungi Jurnalparlemen.com, Minggu,(20/11)

Selain itu, menurutnya, kehadiran pangkalan militer Amerika Serikat di Darwin bisa juga merupakan sebuah bentuk diplomasi keras. Pernyataan Obama yang mengatakan bahwa kehadiran Amerika Serikat di tengah wilayah ASEAN untuk bekerja sama--setelah mengumumkan kehadiran pasukan AS, dan meminta kepada negara-negara ASEAN untuk melibatkan Amerika Serikat--adalah sebuah bentuk intimidasi.

“Tidak mungkin pasukan yang ditempatkan itu digunakan untuk melindungi kepentingan Australia dari serangan agresi dari luar. Pasukan yang ditempatkan di sana merupakan pasukan reaksi cepat dan bisa dikirim ke wilayah tertentu dengan cepat lewat operasi mobilisasi udara. Lagi pula  Indonesia, Timor Leste, Papua Nugini tidak menjadi ancaman bagi Australia,“ ujar politisi PDIP ini.

Bagi Indonesia sendiri, kehadiran pangkalan militer Amerika Serikat bisa saja digunakan untuk melindungi kepentingan bisnis AS di Freeport. Taruh kata, suatu saat Freeport dirusak orang atau kelompok tertentu, tidak mustahil AS akan melindungi asetnya.

Diposting 21-11-2011.

Dia dalam berita ini...

Tb. Hasanuddin

Anggota DPR-RI 2009-2014 Jawa Barat IX
Partai: PDIP