Tertangkapnya jaksa Sistoyo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menambah panjang daftar jaksa bermasalah yang tersangkut perkara korupsi.

Menurut Wakil Sekjen PDI Perjuangan Ahmad Basarah perilaku korup di lembaga penegak hukum seakan sudah membudaya. "Termasuk perilaku jaksa yang cenderung menyalahgunakan kekuasaan dengan segala bentuknya. Kejahatan seperti dilakukan jaksa S di Cibinong, sudah mereka anggap sebagai sesuatu yang lumrah," kata Basarah kepada okezone, Selasa (22/11/2011).

Dia menjelaskan, perilaku korup di Korps Adhyaksa ini akan terus terjadi bila pengawasan internal di Kejaksaan tidak optimal menjalankan tugasnya. "Instansi Jamwas (jaksa agung muda bidang pengawasan) yang ada di lingkungan kejaksaan seolah hanya unsur 'pemanis buatan’ saja, yang sesungguhnya tidak melakukan pengawasan apapun terhadap perilaku jaksa," imbuhnya.

Selain itu sanksi ringan yang diberikan dari internal Kejaksaan tidak menimbulkan efek jera bagi para jaksa yang bermasalah. "Dua hal itulah yang menurut saya menjadi penyebab peristiwa penangkapan jaksa-jaksa korup masih akan terus terjadi," ujarnya.

Sebagai salah satu solusi, Basarah yang juga anggota Komisi Hukum DPR ini menyarankan pengubahan sistem pendidikan dan kaderisasi para jaksa. "Dilakukan dengan sistem dan kultur yang tidak terkontaminasi oleh para seniornya," kata dia.

Jaksa Sistoyo ditangkap KPK tadi malam karena diduga menerima suap dari AB senilai hampir Rp100 juta. Sogokan tersebut terkait dengan persidangan kasus pidana umum yang melibatkan E. Selain menyita uang dalam amplop cokelat, KPK juga menyita mobil Nissan X-Trail mililk Sistoyo.