Anggota Komisi X DPR Rohmani mengatakan, pengetahuan tentang HIV/AIDS perlu dimasukkan dalam kurikulum sekolah dan perguruan tinggi. Sebab, penularan HIV/AIDS pada kelompok usia produktif makin meningkat.
"Ini sangat mendesak dan penting agar anak didik paham," kata Rohmani dalam rilis yang diterima Jurnalparlemen.com, Kamis (1/12).
Pengetahuan dan pemahaman ini, lanjut Rohmani, menjadi mendesak untuk diketahui anak muda bangsa ini. Hal ini harus menjadi perhatian kita bersama. "Selama ini pengetahuan remaja masih rendah terhadap hal tersebut. Mereka hanya tahu itu berbahaya. Tapi bagaimana informasi lebih dalam itu belum tersedia bagi anak-anak muda. Perluasan pengetahuan ini perlu dimasukkan melalui kurikulum pendidikan," ujarnya.
Rohmani melihat merebaknya kasus HIV/AIDS pada usia produktif karena selama ini pemerintah abai terhadap kelompok usia muda ini. Mereka sangat rentan tertular karena minimnya pengetahuan mereka terkait bahaya dan metode penularannya. Belum lagi rendahnya mata pelajaran etika dan moral di lembaga pendidikan.
"Pemaknaan nilai-nilai moral dan pengetahuan tentang HIV/AIDS harus dipadukan. Tidak bisa jalan sendiri-sendiri," kata Rohmani.
Selain itu, anggota DPR Dapil Jawa Tengah IX ini memandang, bila pengetahuan HIV/AIDS dimasukkan dalam kurikulum maka diskriminasi terhadap penderitanya bisa berkurang. "Dengan adanya pemahaman yang utuh maka masyarakat bisa melihat hal ini lebih bijaksana."