Keseriusan anggota DPRD Bontang menyikapi kekurangan listrik di daerah ini diperlihatkan, dengan memanggil perwakilan masing-masing perusahaan yang beroperasi di wilayah Bontang. Yaitu PT PKT Bontang dan PT Banpu Indominco Mandiri. Tujuannya untuk bersama-sama membantu dan mendukung program Pemkot dalam mengatasi krisis listrik di Kota Taman. Kurangnya daya yang dimiliki PLN ini, juga berimbas pada pelayanan umum lainnya yaitu distrubusi air bersih dari PDAM ke pelanggan tak makasimal. Karena itulah, dalam pertemuan kemarin, selain Pansus V DPRD Bontang dan PT PKT serta PT Banpu Indominco, juga dihadiri PDAM Bontang.
Rapat yang dipimpin Ketua Pansus V DPRD, Sayutin Budianto, didampingi anggotanya Kaharudin Jafar, Basri Rase, Fauzan Aksan dan A bdul Malik berlangsung sekitar pukul 10.00 Wita dan berakhir sekitar pukul 11.30 Wita. Kerja keras pansus V DPRD untuk mendapatkan tambahan listrik sangat menggembirakan. Ini setelah PT PKT bersedia, bahkan sudah memberikan bantuan power sebesar 211 kva, untuk masyarakat Bontang, khususnya warga yang tinggal di wilayah Guntung, Bontang Utara.
Penyaluran tambahan daya ini ditegaskan Manager Humas PT PKT Tedy Nawardin, yang mengatakan, PKT sudah menyampaikan bantuan power 211 kva, sebagai wujud komitmennya ke Pemkot untuk digunakan PDAM, sesuai surat Wali Kota Bontang. Sedangkan nilai bantuan untuk penyambungan power tersebut mencapai Rp 200 juta, kemudian nilai bantuan perbulan dengan operasi 7 jam sehari sekitar Rp 26 juta. Jika ditotal selama 24 jam seharinya, sekitar Rp 166 juta. Selain bantuan power, PKT juga membantu air untuk masyarakat di sekitar perusahaan, yakni Loktuan, Sidrap dan Kelurahan Guntung sebesar 55 M3 / jam senilai sekitar Rp 100 juta untuk perbulannya.
"Kami bangga apa yang diperlihatkan PKT ini, baru saja kita rapatkan 27 November, 7 Desember ternyata PKT sudah langsung menyanggupi bantuannya. Kami harapkan ini dicontoh perusahaan lainnya, termasuk PT Banpu Indominco bisa mencontoh PKT yang perhatian dan peduli kepada masyarakat Bontang," sebut Sayutin Budianto.
Asisten Vice President PT Banpu Indominco Mandiri, Muhammad Nasution, mengaku belum bisa memastikan apakah perusahaannya bisa menyalurkan bantuan listrik ke Bontang atau tidak. Dengan alasan masalah ini masih akan dibicarakan ke manajemen perusahaan. Kondisi tersebut ditambah dengan anjloknya salah satu power plant perusahaan, sehingga diyakini itu sangat mengganggu aktivitas tambang di sekitar perusahaan. "Kita bicarakan dulu masalah ini. Nanti kita beri jawaban jika memang ada keputusan dari manajemen. Yang jelas, saat ini, perusahaan kami juga sangat membutuhkan listrik," ujar Nasution.
Ditambahkannya, Banpu Indominco bisa saja memberikan daya, cuma harus melihat kabel yang melalui Bontang Lestari, dikhawatirkan tidak efesien. "Apa yang jadi perjuangn temen-teman DPRD juga perjuangan kita juga, kalau 262 kva, barangkali yang bisa kita lakukan kita akan coba bicara secara internal seperti yang kita bantu di Marangkayu. Artinya kita bantu genset, dalam waktu tertentu kemudian dikembalikan. Lagipula sebentar lagi jaringan Mahakam juga akan masuk Bontang," ujarnya.
Dirut PDAM, Adief Mulyadi mengatakan, yang dibutuhkan saat ini adalah lancarnya distribusi air bersih di kawasan Bontang Lestari. Karena itulah diperlukan kerjasama semua pihak, saat ini PDAM telah memiliki 2 unit genset di WTP Bontang Lestari, hanya saja tak berfungsi. Karena PDAM tak mampu mendanai biaya operasional Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar yang perbulannya menghabiskan anggaran puluhan hingga ratusan juta.