Program Kebun Bibit Rakyat (KBR) harus mampu mendukung Gerakan Satu Miliar Pohon yang telah diluncurkan Kementerian Kehutanan. Gerakan Tanam Satu Miliar Pohon dalam Setahun merupakan salah satu hal yang dapat disumbangkan Indonesia ke dunia internasional dalam upaya mengatasi pemanasan global. Hal itu dikatakan anggota Komisi IV DPR RI Hermanto.
Menurut Hermanto, KBR memiliki multi manfaat baik secara ekonomi, lingkungan, dan kemasyarakatan. Hal itu disampaikan Hermanto terkait kunjungan spesifik yang dilakukannya ke KBR di Kalimantan Selatan, pekan lalu
Hermanto mengatakan, KBR merupakan program yang diluncurkan pemerintah melalui Kementerian Kehutanan dalam hal pembibitan dengan tujuan multifungsi antara lain: penyedia bibit tanaman kayu dan non kayu, reboisasi, sekaligus juga sebagai penyedia oksigen (O2) dan bisa juga sebagai penyerap racun udara yang terkontaminasi. "Di samping itu, program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," jelas Hermanto dalam rilisnya, Senin (19/12).
Hanya saja, jelas anggota DPR Dapil Sumbar ini, pemerintah perlu meningkatkan dukungannya terhadap program KBR terkait dengan pemeliharaan. "Kita ketahui dari pembibitan hingga masa panen baik kayu dan non kayu ada fase pemeliharaan. Untuk memastikan keberlanjutannya, maka pemerintah perlu memberikan insentif kepada kelompok tani yang telah sungguh-sungguh menjalankan KBR ini. Sehingga tujuan multifungsi keberadaan KBR ini bisa tercapai", tambah Hermanto.
Sebagaimana diketahui, pemerintah melalui Kemhut menganggarkan dana untuk 10.000 kebun bibit rakyat tahun 2011. Naik dari 8.000 kebun bibit rakyat tahun 2010. Selain itu, pemerintah juga telah mencanangkan Gerakan Penanaman Satu Miliar Pohon sejak 1 Februari 2011 dan baru berakhir 31 Januari 2012. Gerakan ini tentu akan semakin efektif dengan adanya dukungan program KBR secara jangka pendek, menengah, dan panjang.
Menurut Hermanto, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Kehutanan No.P.24/Menhut-II/2010, KBR merupakan fasilitas pemerintah dalam penyediaan bibit tanaman hutan dan jenis tanaman serbaguna (MPTS) yang prosesnya dibuat secara swakelola oleh kelompok tani. Bibit hasil Kebun Bibit Rakyat digunakan untuk merehabilitasi dan menanam di lahan kritis, lahan kosong dan lahan tidak produktif di wilayahnya.
"Kebun Bibit Rakyat juga dipakai sebagai sarana untuk mengurangi terjadinya risiko sosial berupa kemiskinan akibat degradasi hutan dan lahan serta sebagai tempat pemberian pengetahuan dan keterampilan mengenai pembuatan persemaian, penanaman dengan menggunakan benih/bibit yang berkualitas," pungkas politisi PKS ini.