Ketua Dewan Pengurus Pusat Pergerakan Perempuan Kebangkitan Bangsa (DPP PPKB) Anna Mu’awanah mengatakan, pihaknya akan lebih banyak memfokuskan pada persoalan lingkungan di negeri ini. Hal ini sesuai dengan ikon PKB yang mendeklarasikan sebagai green party untuk mewujudkan Indonesia hijau.
"Perempuan dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dipisahkan. Maka wajar apabila muncul pemikiran eofeminism. Gerakan itu juga dilandasi beberapa pemikiran, terutama isu pemanasan global (global warming)," paparnya dalam acara Refleksi Akhir Tahun PPKB 2011 di Cikini, Rabu (21/12).
Isu lingkungan ini, menurut Anna, tidak bisa diremehkan. Karena faktor pemanasan global-ah yang terbukti telah menggagalkan produksi pangan di beberapa daerah. Sawah banyak puso atau gagal panen lantaran kemarau panjang dan banjir. Para petani mengalami kesulitan menentukan jenis varietas dan kalender tanam, lantaran iklim sulit diduga.
"Jika menyangkut pangan, tentunya tidak bisa dianggap remeh. Karena ketahanan pangan merupakan pertahanan pertama suatu bangsa dan kami dari PPKB konsen menyikapi hal itu," paparnya.
Selain itu, kata Anna, sebagai badan otonom partai, persoalan lingkungan yang menjadi fokus PPKB juga didasari untuk mempertahankan eksistensi kemanusiaan. Menurutnya dengan melestarikan keserasian lingkungan alam semesta, itu sama saja dengan melakukan investasi bagi kehidupan generasi yang akan datang.
"Secara realitas, Indonesia memiliki ragam kekayaaan Sumber Daya Alam (SDA) seperti kekayaan flora dan fauna, tambang, hutan, hasil laut dan lainnya kini menjadi anomali dengan apa yang ada hari ini. Kekayaan tersebut terancam punah dan dieksploitasi secara besar-besaran tanpa memandang dampak lingkungan yang akan ditimbulkannya," tegasnya.
Anna juga menyayangkan langkah pragmatis yang menjadi dalih klasik manakala dihadapkan oleh faktor ekonomi yang menggiurkan dan kewenangan sesaat hingga melampaui dari etika lingkungan. Desa sebagai pusat sumber daya alam itu menjadi makin jauh dari kesan hijau yang sebelumnya ada.
"Karena itu, gerakan pemikiran dan kultural green party juga muncul karena faktor simpatisan Partai Kebangkitan Bangsa yang mayoritas bermukim di perdesaan," imbuhnya.
Lebih lanjut, Anna mengatakan, bersama pemerintah dan stakeholder lainnya, Pergerakan Perempuan Kebangkitan Bangsa melakukan gerakan tanam ‘mangrove’di berbagai wilayah pinggir pantai di Indonesia yang mengalami abrasi. "Gerakan yang kecil ini diharapkan menjadi inspirasi bagi semua anak bangsa turut peduli terhadap lingkungan," tandasnya.
DPP PPKB juga mengharapkan, pada pemerintah agar segera menghentikan benturan dilema kebijakan dimana pada tataran di lapangan menghadapi tawar menawar dengan koorporasi yang acapkali tidak mengindahkan faktor ekosistem.
"Pada prinsipnya kami mendukung kebijakan yang berpihak pada isu panga dan pemberdayaan petani. Rencana Undang-Undangan Pangan yang kini tengah digodok DPR bersama pemerintah hendaknya harus memiliki semangat yang mendorong pembenahan persolan ketahanan pangan," jelasnya.