Usia anak perempuan itu baru 41 hari. Namanya Siti Nurhalimah. Dia menjadi pusat perhatian anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, kemarin.
Siti lahir lewat bedah caesar karena ibunya, Muniarti, 27, kritis akibat ledakan tabung gas 3 kg pada 19 Juni 2010 (Media Indonesia), 20/6).
Setelah melahirkan Siti, sang bunda menghembuskan napas terakhirnya, menyusul putri sulungnya, Amelia Umama, 5, di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat.
Beberapa hari berselang, sang suami, Wawan Hermawan, 37, juga mengikuti jejak Muniarti.
Anggota DPD datang ke rumah anak yang telah yatim piatu itu di Kampung Binong, RT 03/02, Desa Binong, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, sebagai bentuk simpati dan kepedulian.
Mereka adalah Bambang Soesilo (Kaltim), GKR Hemas (Daerah Istimewa Yogyakarta), Jasarmen Purba (Kepulauan Riau), dan Ahmad Subadri (Banten) yang merupakan inisiator kunjungan.
Anggota DPD lainnya yakni GKR Ayu (Jateng), Haeriyah (Kalbar), Bahar Buasan (Bangka Belitung), Mursid (Aceh), Ahmad Malonda (Sulteng), Etha Asyiah Hentihu (Maluku), Jabar Toba (Sultra), Iswandi (Lampung), serta Litha Brent (Sulsel).
Para anggota DPD menyerahkan sejumlah uang kepada Juriah, nenek yang mengasuh Siti. "Sumbangan ini sebagai bentuk keberpihakan DPD RI kepada kaum miskin mengingat selama ini yang menjadi korban ledakan tabung gas adalah warga tidak mampu. Seharusnya pemerintah juga concern memberikan bantuan kepada korban,” papar Bambang.
Siti hingga kini belum mendapat bantuan apa pun dari pemerintah pusat maupun daerah. “Ini sangat menyedihkan. Apalagi masa depan anak ini masih panjang,” lirih Bambang sambil memandangi rumah keluarga Wawan Hermawan yang luluh lantak akibat ledakan gas.
Ahmad Subadri yang merupakan perwakilan Banten mengaku sangat prihatin karena Pemerintah
Kabupaten Tangerang sama sekali tidak peduli dengan musibah yang menimpa Siti. "Seharusnya Pemkab Tangerang tanggap atas peristiwa memilukan yang menimpa warganya," kata Subadri.
Subadri yang sangat tersentuh hatinya menyatakan akan mengasuh serta membiayai Siti hingga bangku sekolah menengah umum. Juriah tidak dapat berkata-kata menerima kemurahan hati para anggota DPD RI tersebut. "Terima kasih, terima kasih..." kata ibunda Muniarti itu berlinang air mata sambil menggendong cucunya.
Menurut catatan DPD RI, ledakan tabung gas sudah mencapai 190 kasus, dengan jumlah tertinggi 79 kasus pada tahun ini, 2009 sebanyak 50 kasus, serta 2008 sebanyak 69 kasus.
DPD RI akan membentuk tim panitia khusus untuk membahas kasus ledakan tabung gas. Tujuannya tidak lain supaya pemerintah menyelesaikan tugas utamanya dalam menangani tabung gas di tengahtengah masyarakat. "Kami meminta pemerintah memastikan tabung gas yang beredar benar-benar aman bagi masyarakat," jelas Bambang Soesilo, Ketua Komite II DPD RI, yang memimpin kunjungan.
(Sumantri Handoyo/J-1)
