Fraksi PDI-P prihatin dengan memudarnya nilai-nilai ideologi di tengah masyarakat saat ini. Padahal, ideologi merupakan dasar sekaligus penuntun arah sebuah bangsa dalam meraih kebesaran. Di tengah krisis ideologi tersebut, Fraksi PDI-P meminta agar mata pelajaran Pancasila masuk ke dalam kurikukum.
"Harus ada komitmen dari pemerintah untuk memasukan mata pelajaran Pancasila masuk ke dalam kurikulum," ujar anggota Komisi X dari Fraksi PDI-P Puti Guntur Soekarno, usai pemaparan Refleksi Akhir Tahun 2011 dan Proyeksi 2012 Fraksi PDI-P di MPR, di ruang Fraksi PDI-P, Komplek Parlemen, Kamis (5/12).
Menurut Puti, masuknya Pancasila ke dalam kurikulum melalui dua jalur, yakni membuat mata pelajaran baru dan mamasukkan nilai-nilai Pancasila ke dalam berbagai mata pelajaran lain, seperti sejarah, kebudayaan, kesenian dan agama.
"Harus masuk masuk kedua-duanya," katanya.
Mata Pelajaran Pancasila juga tidak boleh dalam tafsiran lain. Tapi harus kembali ke Pancasila yang sebenarnya. "Mata pelajaran Pancasila akan jadi pintu masuk ke dalam pendidikan masyarakat," jelasnya.
Fraksi PDI-P meyakini bahwa kebesaran bangsa-bangsa di dunia seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Cina bertumpu pada ideologi masing-masing. Untuk Indonesia, operasionalisasi ideologi diturunkan melalui tujuan pembentukan negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD NRI 1945 sebagai konstitusi negara.
Karena itu, berakhirnya tahun 2011 merupakan momentum untuk merefleksikan kondisi kehidupan bangsa dan negara, serta mengambil langkah strategis untuk menjawab tantangan yang muncul 2012.