Pelayanan puskesmas di Kabupaten Luwu Utara (Lutra) mendapat sorotan dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat. 

Selain pelayanan yang tak maksimal, minimnya fasilitas rawat inap, dan listrik yang tak memadai, menghambat kinerja puskesmas dan kerap dikeluhkan pasien dan keluarga pasien. “Saya banyak menerima laporan dari masyarakat soal pelayanan di puskesmas yang tidak memadai. Ini tidak dapat dibiarkan karena menyangkut pelayanan terhadap masyarakat,” ujar Ketua DPRD Lutra Basir, kemarin. 

Dia berharap pemerintah kabupaten melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Lutra memperhatikan fasilitas yang minim tersebut. Dinkes juga diminta mengusulkan anggaran pembangunan ruang rawat inap. “Silakan buat draf anggarannya dan usulkan ke DPRD. Nanti kami perjuangkan,” tandasnya. Soal anggapan masyarakat bahwa puskesmas hanya tempat transit pasien sebelum ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Basir menegaskan, stigma seperti itu harus diubah. 

Caranya, dengan meningkatkan pelayanan maksimal dan penambahan fasilitas. Anggota Komisi I DPRD Lutra Endang Sri Hartati mengungkapkan, pihaknya menemukan sejumlah alat kesehatan (alkes) di puskesmas yang tidak bisa digunakan lantaran tak cukupnya daya listrik. “Saat reses di sejumlah puskesmas, banyak alat kesehatan yang tidak dipergunakan karena tak cukup daya listriknya.

Padahal, sebagian besar harga alat kesehatan itu cukup mahal,” ungkapnya. Kepala Dinkes Lutra Dr Nurhusnah mengakui, keterbatasan ruang rawat inap dan daya listrik ini merupakan kendala dan dilema pihaknya dalam memaksimalkan pelayanan kesehatan. “Keterbatasan ini menjadi prioritas kami ke depan untuk diselesaikan. Kami juga telah menganggarkan dana untuk peningkatan SDM perawat dan dokter,” tuturnya.