Rencana pembangunan Rumah Sakit (RS) bertaraf internasional di Kabupaten Bantaeng terancam batal. Pasalnya, kucuran dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Rp19 miliar sudah habis digunakan.
Ketua Komisi I DPRD Anas Hasan mengatakan, dari hasil rapat dengar pendapat dengan pihak RS Prof Anwar Makkatutu beberapa waktu lalu, terungkap bahwa anggaran untuk fondasi RS tersebut telah menghabiskan anggaran Rp19 miliar. Sementara tahun ini, tidak ada lagi anggaran yang dikucurkan dari APBN. “Jadi kalau tidak ada anggaran dari APBN, mau pakai anggaran dari mana lagi? Apalagi ini RS bertaraf internasional yang akan membutuhkan anggaran yang cukup besar,” ungkapnya saat ditemui SINDO di Kantor DPRD Bantaeng, kemarin.
Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah membantah megaproyek tersebut sudah kehabisan dana. “Siapa yang bilang tidak ada anggarannya? RSUD Bantaeng itu multi years atau punya anggaran per tahun. Proses tender akan segera dilakukan. Jadi, tidak usah khawatir, insya Allah 2013 sudah selesai pembangunannya,” paparnya.
Dia juga mengaku, pekan lalu, Kementerian Kesehatan telah mengumpulkan beberapa pemkab/pemkot yang akan membangun RS bertaraf internasional dalam rapat yang digelar di Kota Bandung. Pertemuan itu membahas anggaran lanjutan pembangunan RS. Pada 2012 ini, telah diusulkan dana lanjutan Rp80 miliar dan Rp90 miliar pada 2013. Usulan tersebut telah diketahui Direktur RSUD Prof Anwar Makkatutu, Syafruddin. Nurdin menjelaskan, anggaran pembangunan memang tidak masuk dalam APBN, melainkan dana pendamping APBN.