Wakil rakyat dari fraksi PDI Perjuangan, Daniel Pinem sangat kecewa dengan adanya rencana pemindahan sekolah SMPN 7 Jalan Adam Malik Medan ke lokasi lain.
"Memang ada kabar menyebutkan kalau sekolah itu dibangun di atas lahan milik orang lain. Sesuai dengan putusan peradilan. Namun hendaknya, Pemko Medan tetap mempertahankannya. Misalnya dengan membayar lahan itu pada ahliwarisnya," kata Daniel, hari ini.
Dari peristiwa ini sambungnya, Pemko Medan harus belajar, dan segera melengkapi semua asset miliknya sesuai dengan ketentuan hukum yang ada."Yang pasti ini tamparan buat Pemko Medan. Karenanya, asetnya harus dijaga dengan sebaik mungkin," ujarnya.
Meski ada niatan baik pemilik lahan untuk mencarikan lahan baru buat pendirian SMN 7 di lokasi lain, namun hal itu belum bisa memuaskan semua pihak, termasuk masyarakat daerah ini. Pasalnya, hingga kini sekolah tersebut masih jadi favorit. Hal ini dikarenakan, mudahnya akses menuju kelokasi sekolah yang persis berada ditengah jantung kota Medan.
Sebagaimana diketahui, pertapakan lahan SMPN 7 yang sudah berdiri puluhan tahun itu, belakangan digugat orang lain yang mengaku sebagai ahliwaris pemilik lahan. Dalam peradilan, penggugat dimenangkan Pengadilan Negeri.
Hal senada juga disampaikan anggota fraksi PDI Perjuangan, Porman Naibaho. Dikatakannya, kalau pun mau diruilslag oleh Pemko Medan SMPN 7, sebaiknya harus ada izin dari seluruh Anggota DPRD Medan.
Dikatakan Porman, diminta Kepala Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan (TRTB) dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Medan, agar tidak melakukan ruilslag terhadap SMPN 7 Medan. Apalagi kita tahu SMPN7 ini merupakan tempat orang menimba ilmu, jadi tak layak diruilslag.“Kalau nanti terjadinya ruilslag, harus terlebih dahulu disetujui seluruh Anggota DPRD Medan bukan suatu komisi saja,” kata Porman yang juga anggota dari Komisi A DPRD Medan.
Ditegaskannya, kami dari Fraksi PDI Perjuangan menolak terjadinya ruilslag SMPN 7 Medan yang saat ini sudah ada wacana diDPRD Medan. Dan Sebaiknya Pemko Medan menjaga semua aset yang ada di kota Medan dengan baik, serta meningkatkan pendidikan yang lebih baik dari sebelumnya.
Hal senada juga dikatakan ketua komisi B DPRD Medan, Roma Simaremare. “SMPN 7 tidak layak diruislag, karena banyak para siswa yang tinggal di daerah SMPN 7 Medan. Jadi, sekolah ini sebaiknya lebih ditingkatkan kepada yang baik lagi, sebagaimana sekolah laihnya yang lokasinya tidak jauh beda dengan sekolah SMPN 7.
Sementara itu, pengamat pendidikan Unimed Nelly Armayanti mengatakan, SMPN 7 merupakan sekolah favorit dan lokasinya tidak mengganggu para pengemudi lalu lintas serta tidak mengganggu estetika kota Medan. “Kalau Pemko Medan hendak melakukan ruilslag SMPN7 harus meninjau dulu apa yang melatar belakanginya. Karena kebanyakkan saat ini setiap sekolah negeri pasti jadi sasaran untuk dilakukan ruilslag ada apa rupanya," tanya Nelly yang juga dosen Unimed Medan.
Yang Harus diruilslag itu adalah sekolah-sekolah yang memacetkan jalan sampai ke tengah jalan, setiap harinya sepulang sekolah dan saat mau masuk sekolah. Sementara kalau kita lihat SMPN7 tidak pernah sampai memacetkan jalan gara-gara para siswa/siswi hendak masuk sekolah maupun pulang sekolah, terangnya.
Dimintanya, Pemko Medan sebaiknya melakukan perbaikkan terhadap SMPN7, agar menjadi sekolah yang lebih berkwalitas lagi dari sebelumnya. Serta bertujuan untuk bisa menampung para siswa yang lebih banyak lagi dari tahun-tahun sebelumnya.