Tindakan kasar oknum Polisi Lalulintas (Polantas) Kota Medan, yang bertugas sebagai Foredes Walikota Medan, Rahudman Harahap, terhadap anggota DPRD Medan, Denni Ilham Panggabean bermasalah panjang.

Pihak Komisi A DPRD Kota Medan, akan meminta klarifikasi kepada Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Medan, Komisaris Besar Polisi Monang Situmorang dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan Syaiful Bahri,  terkait tindakan kasar oknum Polantas.

“Kita akan meminta klarifikasi kepada Kapolresta dan Sekda Kota Medan perihal persoalan ini,” tegas Ketua Komisi A DPRD Medan, Ilhamsyah, siang ini.

DPRD menilai, tindakan oknum foredes tersebut tidak dapat dibenarkan, konon tindakan yang dilakukannya sangat tindak etis.

“Tindakan oknum foredes tersebut harus segera diselesaikan, agar tidak menjadi konsumsi publik, sehingga menciptakan image yang kurang baik,” ungkapnya.

Ilhamsyah juga mempertanyakan, permasalahan tersebut dalam sidang Paripurna DPRD Medan, kemarin. Masalah tersebut sudah menjadi pemberitaan luas di media masa.

Seperti diketahui, Anggota DPRD Medan dari Fraksi Partai Demokrat (F-PD), Denni Ilham Panggabean, mengaku telah mendapat perlakukan kasar dari oknum polantas yang menjadi foredes (pengawalan, red) kendaraan dinas Walikota Medan, Rahudman Haharap.Kepada wartawan, Denni mengungkapkan peristiwa kasar itu dialaminya, Kamis sore (1/3/2012) saat ia pulang dari kantor DPRD Medan.

Ketika itu ia melintas di kawasan Jalan Imam Bonjol persisnya di depan Hotel Danau Toba.Di saat bersamaan, lanjut Denni, di sisi kanan mobilnya melintas rombongan kendaraan Walikota Medan.

“Tiba-tiba oknum polantas (poredes, red) itu sambil jalan langsung memukul kaca spion mobil saya, sehingga masuk ke dalam,” ungkapnya.Usai memukul kaca spion mobilnya, ujar Denni, oknum itu terus tancap gas. Tak terima dengan perlakukan kasar itu, Denni pun mengejar oknum yang mengawal rombongan kendaraan dinas Walikota Medan itu yang kebetulan mengarah ke rumah dinas Walikota Medan.

Begitu bertemu di rumah dinas, lanut Denni, ia langsung bertanya kepada oknum itu kenapa memukul kaca spion mobilnya. Namun awalnya mereka tidak mengaku. Tapi setelah Denni mengatakan dirinya anggota Dewan, oknum itu bukannya memberikan penjelasan yang baik, tapi malah menantangnya. “Kenapa rupanya?” ujar Denni menirukan ucapan si oknum.

 Saat itu ia mengatakan kepada oknum itu agar jangan main pukul seperti itu. “Karena saya kan juga pejabat (anggota dewan, red) dan menggunakan mobil dinas. Tapi oknum itu malah makin menantang dan mengatakan kalau anggota dewan kenapa rupanya?” ujar Denni.      
       
Karena tak terima dengan perlakuan kasar dan sikap arogannya, Denni pun sempat adu mulut dengan oknum tersebut. “Namun karena saya tak mau terpancing emosi dan terjadi hal-hal tak diingin, akhirnya saya tinggalkan oknum itu,” katanya.