Pembangunan tahap pertama Rumah Sakit (RS) Bantaeng bertaraf internasional yang telah menghabiskan anggaran sekitar Rp19 miliar, segera diaudit.

Audit dilakukan sebelum pembangunan tahap kedua yang diperkirakan membutuhkan dana Rp80 miliar dilaksanakan. Untuk audit, Komisi III DPRD Bantaeng akan mengundang tim ahli. Ketua Komisi III Ali Sijanto mengatakan, audit tahap pertama tersebut akan dilakukan setelah reses selesai.

“Mengenai tim ahli, nanti dilihat mana yang paling cocok. Sebelum turunkan tim ahli, kami meminta pembangunan tahap II jangan dulu dilanjutkan,” kata Ali seusai menggelar rapat tertutup dengan pejabat pembuat komitmen (PPK) RS Bantaeng di ruang Komisi III DPRD Bantaeng, kemarin. Menurut legislator Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) Bantaeng ini, tim ahli sangat dibutuhkan dalam mengaudit pelaksanaan pembangunan tahap pertama RS Bantaeng. Mereka diminta menilai dan menghitung besaran atau bobot pekerjaan tahap I dan spesifikasi bahan bangunan yang digunakan.

“Pengakuan dari tim PPK saat rapat tadi, telah sesuai RAB (rancangan anggaran belanja),” ujar Ali, kemarin. Pihaknya juga akan meminta RAB RS Bantaeng mencocokkan semua data. Dari hasil rapat dengar pendapat terungkap bahwa sudah ada anggaran tahap II sekitar Rp14 miliar dari Kementerian Kesehatan untuk membiayai pembangunan tahap II yang rencananya dilaksanakan April mendatang.

Sementara itu, Ketua Komisi I Anas Hasan mengemukakan, jika anggaran hanya Rp14 miliar, lebih baik pembangunan tahap II tidak dilanjutkan atau ditunda. Sebab,dalam perencanaan awal, pembangunan tahap II diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar Rp80 miliar. Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah mengatakan, untuk 2012 diusulkan anggaran Rp80 miliar dan 2013 sekitar Rp90 miliar. Pendanaan pembangunan RS ini akan didukung Bank Dunia.