Dinas Peternakan Jabar akan mendirikan rumah sakit hewan pada 2013. Rumah sakit hewan ini akan dibangun di atas lahan seluas 8.000 meter persegi di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
“Anggarannya sudah direncanakan sebesar Rp6 miliar,” ujar Kepala Dinas Peternakan Jabar Koesmayadie kepada wartawan seusai rapat paripurna di gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Bandung, kemarin. Menurut dia, pembangunan rumah sakit hewan ini terbilang mendesak demi memenuhi peraturan pemerintah mengenai kesejahteraan hewan. Bahkan pembangunannya tidak tanggung-tanggung karena rumah sakit ini nantinya akan menjadi pusat penanganan kesehatan hewan di Jawa Barat.
“Rumah sakit ini nantinya akan menjadi rujukan bagi 47 puskesmas hewan (puskeswan) yang tersebar di Jawa Barat,” katanya. Menurut dia, rumah sakit ini tidak hanya melayani masalah kesehatan hewan biasa, tetapi juga untuk sapi perah. Hal itu dilakukan demi menjaga bahkan meningkatkan produktivitas susu dari sapi perah.
“Kalau ada sapi (perah) yang sakit, misalnya, diharapkan petani tidak lagi menjual atau menyembelihnya, tetapi bisa melakukan pengobatan ke rumah sakit ini,” harapnya. Dengan demikian, sapi-sapi yang mengalami kendala kesehatan tetap berpotensi untuk menghasilkan produksi susunya seperti sediakala. “Atau bahkan lebih produktif,” ucap dia.
Koesmayadie mengatakan, Jabar sudah sepatutnya seperti negara Malaysia yang memiliki banyak dokter hewan, sehingga mampu menjaga produktivitas ternak mereka. “Di Malaysia, jika ada satu ekor hewan yang sakit bisa ditangani oleh 10 calon dokter hewan. Sedangkan di kita sebaliknya,” ucap Koesmayadie. Lebih jauh dia mengatakan, populasi sapi di Jawa Barat sekitar 142.000 ekor yang diurus oleh 24.000 peternak.
Tiap peternak rata-rata memiliki sapi antara dua sampai tiga ekor. Ketua Komisi E DPRD Jabar Didin Supriadin mengatakan, diperlukan persiapan yang matang untuk merealisasikan pendirian rumah sakit hewan ini. Misalnya, dalam hal perencanaan anggaran pembangunan yang mendetail, manajemen rumah sakit yang bagus, juga para pekerja medis yang memadai. “Saya menyambut baik dengan rencana mulia ini. Sebab jelas prospeknya, yakni untuk keberlangsungan satwa yang ada,” tuturnya.