Visit Medan Year 2012, pemko kurang serius

sumber berita , 08-04-2012

Program “Medan Visit Year” atau tahun kunjungan Kota Medan 2012 dinilai kurang semarak karena tidak adanya tawaran kegiatan yang dapat menarik minat kunjungan wisatawan, baik asing maupun domestik.

Anggota DPRD Sumatera Utara Brilian Moktar di Medan, hari ini mengatakan, pihaknya sempat berharap kesemarakan dalam program Tahun Kunjungan Medan tersebut ketika disosialisasikan pada 2011.

Namun hingga minggu pertama April 2012, pihaknya tidak melihat adanya kesemarakan program yang dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

Meski demikian, Pemkot Medan masih memiliki waktu sekitar dua bulan lagi untuk membuktikan keberhasilannya dalam program tersebut.

“Jika hingga pertengahan tahun tidak ada perkembangan, berarti program Visit Medan Year gagal,” kata politisi PDI Perjuangan itu.

Sebenarnya, kata dia, program tersebut merupakan kegiatan yang sangat positif dan diperkirakan dapat membawa pengaruh signifikan dalam mempromosikan berbagai potensi di daerah itu, terutama dunia kepariwisataan di Sumut.

Namun sayangnya, Pemkot Medan terkesan kurang serius dalam mempersiapkan program tersebut sehingga tidak menarik bagi wisatawan, baik wisatawan asing maupun domestik.

Selain karena kurangnya promosi, Pemkot Medan juga dinilai kurang mempersiapkan lokasi yang menarik untuk dikunjungi wisatawan.

Pihaknya pernah menerima keluhan langsung dari kalangan wisatawan dan praktisi kepariwisataan yang mengaku tidak mengetahui keunggulan dan hal-hal yang menarik di Kota Medan.

“Mereka tidak tahu mau ngapaian di Medan kalau berkunjung,” kata Bendahara Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut itu.

Ironisnya lagi, Pemkot Medan tidak mampu menyiapkan kebijakan tertentu seperti pengadaan lokasi parkir khusus di tempat yang menjadi lokasi kunjungan wisatawan, seperti kawasan kuliner. Kondisi itu berbeda dengan yang diterapkan di Bali yang menyiapkan parkir khusus sehingga wisatawan yang berkunjung merasa nyaman dan terlayani. “Jadi, tidak heran kalau dunia pariwisata kita kalah jauh dari Bali,” katanya.

Padahal, Kota Medan dianggap sebagai lokasi terdekat untuk berwisata khususnya bagi warga Malaysia dan Singapura sehingga diperkirakan biaya yang dikeluarkan relatif lebih murah.

Namun sebagian wisatawan asing yang pernah berkunjung ke Medan tersebut sempat mengaku kecewa karena minimnya lokasi yang menarik untuk dikunjungi. Selain pemukiman Tjong A Fie, Istana Maimun, Mesjid Raya Medan, dan lokasi jajanan Merdeka Walk, hampir tidak ada lagi tempat menarik untuk melancong.

Kemudian, Kota Medan juga kurang menawarkan lokasi khusus untuk membeli souvenir. “Selain penjualan tas di Jalan Palangkaraya dan kain songket di Pasar Ikan, tidak ada lagi yang dapat dibeli,” katanya.

Kondisi itu diperparah dengan tarif hotel di Kota Medan yang dinilai relatif mahal sehingga menurunkan minat wisatawan untuk menginap.

Di Malaysia, wisatawan dari berbagai negara dapat menginap di hotel bintang empat hanya dengan biaya sekitar Rp200 ribu.

“Disini sudah diatas Rp500 ribu, apalagi fix season,” katanya.

Seharusnya, program Visit Medan Year tersebut dapat disemarakkan dengan memanfaatkan berbagai even penting seperti penyelenggaraan Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU), imlek dan cheng beng. Dengan persiapan tertentu, kesemarakan Visit Medan Year juga dapat dilakukan dengan pemanfaatan HUT Kota Medan, HUT Pemprov Sumut, HUT Istana Maimun, Idul Fitri, Natal, dan tahun baru.

“Umumnya, dalam momentum-momentum itu, banyak kunjungan ke Sumut, terutama warga Sumut yang merantau. Mereka pulang dengan banyak duit. Seharusnya Medan sebagai ‘pintu gerbang’ bisa memanfaatkannya,” kata Brilian.

Diposting 09-04-2012.

Dia dalam berita ini...

Brilian Moktar

Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara 2009-2014 Sumatera Utara 1
Partai: PDIP